Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

IPC Panjang Lakukan Konservasi Terumbu Karang
Lampungpro.co, 01-Nov-2018

Erzal Syahreza 1097

Share

IPC Panjang, Pelindo II, Pelindo, Pemda Pesawaran, Lampung, Bandar Lampung, Lampungpro.com, Info Lampung, Info Bandar Lampung, Info Terkini, Info kekinian, Polda Lampung, Bupati Pesawaran, Dendi Romadhona

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): IPC Panjang bersama Forum CSR Lampung melakukan upaya pelestarian lingkungan hidup dengan transplantasi terumbu karang di Pantai Pahawang, Kabupaten Pesawaran, Selasa (27/10/2018). Upaya pelestarian alam oleh IPC Panjang ini dilakukan pada acara Festival Pahawang Ecotourism 2018. "Mudah-mudahan berdampak positif terhadap lingkungan," kata ADGM SDM dan KBL IPC Panjang yang membidangi CSR, Yosi Aulia.

Konservasi terumbu karang ini juga merupakan bentuk kepedulian IPC Panjang terhadap kelestarian lingkungan, khususnya laut dan pantai di sekitar Pantai Pahawang. "Adanya terumbu karang dan atractor akan menghidupkan ekosistem yang rusak," ujar Yosi.

Tidakan yang dilakukan IPC Panjang bersama Forum CSR Lampung ini juga memancing ikan dan biota laut lainnya untuk mendekat kepada ekosistem baru, yaitu terumbu karang. Dengan demikian, kata Yosi, nelayan tidak perlu mencari ikan, cumi-cumi, dan biota laut lainnya hingga tengah lautan," kata dia.

Penanaman terumbu karang dilakukan langsung oleh Bupati Pesawaran Dendi Romadhona. Pada kesempatan itu, Dendi mengapresiasi perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam Forum CSR Lampung. "Festival Pahawang Ecotourism 2018 merupakan gelaran akbar pariwisata alam dan kebudayaan berbasis lingkungan," ujar Bupati Pesawaran itu.

Menurut Dendi, festival ini mengutamakan aspek konservasi alam dengan mengangkat kearifan lokal dan sosial ekonomi masyarakat sebagai media promosi potensi Kabupaten Pesawaran kepada masyarakat luar Lampung. "Ini juga mendorong tumbuhnya ekonomi kreatif berbasis lokal, sehingga perekonomian masyarakat meningkat," kata dia.

Pada pagelaran bergengsi itu juga hadir Ketua Pusat Studi CSR UBL Saptarini. Saptarini menuturkan, objek wisata bisa dikatakan ekowisata atau ekotourism jika kegiatan yang disuguhkan berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam. "Juga pemberdayaan sosial budaya, serta ekonomi masyarakat setempat sebagai aspek pembelajaran dan pendidikan," ujar Saptarini. (***/PRO3)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Pilgub Lampung, Peruntungan Arinal Djunaidi Berhenti di...

Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...

1375


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved