Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Jumlah Pramuwisata Berkemampuan Bahasa Asing di Lampung Kurang
Lampungpro.co, 23-Mar-2017

Lukman Hakim 2047

Share

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Provinsi Lampung, Bhakti Setiadi, mengatakan salah satu tantangan terbesar pariwisata Lampung adalah kurangnya jumlah pramuwisata berkemampuan bahasa asing. Saat ini, jumlah pramuwisata di Lampung sekitar 150 orang. Idealnya, Lampung memiliki 500 pramuwisata.

Dari jumlah itu, kata Bhakti Setiadi, baru 75 persen yang mengantongi sertifikat dari Badan Nasional Sertifikat Profesi (BNSP). Sebaran pramuwisata itu, 100 orang sebagai guide overland dan 50 guide lokal. Dari total pramuwisata yang ada hanya 40 persen yang berkemampuan bahasa Inggris. "Masalah ini harus segera diatasi mengingat salah satu prioritas pembangunan Lampung adalah pariwisata," kata Bhakti Setiadi, di Bandar Lampung, Kamis (23/3/2017).

Makin bertambahnya konektivitas angkutan udara ke Lampung seperti Yogyakarta, Batam, Surabaya, Jakarta, Bandung, dan Medan, menurut Bhakti bakal membuat jumlah kunjungan wisatawan ke Lampung bertambah. Masalah yang juga membelit pariwisata Lampung, pramuwisata yang ada umumnya menguasai bahasa Inggris. "Belum ada yang menguasai bahasa Mandarin. Ini jadi problem jika Lampung ingin menggaet wisatawan dari China atau negara-negara berbahasa Mandarin," kata Bhakti yang juga direktur PT Hinjisia Travelindo itu.

Pada kepengurusan HPI Lampung masa bakti 2017-2022, kata Bhakti, salah satu program prioritasa adalah menambah jumlah pramuwisata bersertifikat BSNP dan berkemampuan bahasa Inggris dan Mandarin. "HPI Lampung berkoordinasi dengan DPP HPI untuk membantu pembiyaan sertifikasi dari Kementerian Pariwisata. Selain itu, bekerja sama dengan kabupaten/kota untuk pelatihan pramuwisata dengan target mencetak pramuwisata baru dan meng-upgrade pramuwisata yang ada," kata Bhakti.

Sebagai langkah awal, pihaknya menggandeng Pemerintah Kota Metro menggelar pelatihan pramuwisata muda di Metro pada 21-23 Maret 2017. Melalui pelatihan ini diharapkan jumlah pramuwisata Metro bertambah. "Pariwisata Metro bakal berkembang karena bisa dipaketkan dengan destinasi Taman Nasional Way Kambas. Oleh karena itu, pramuwisatanya harus cukup," kata Bhakti. (PRO1)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Geger Ijazah Palsu, Rismon Hasiholan Sianipar, dan...

Andai ada 10 saja media dan jurnalis yang menjadi...

1631


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved