ACEH (Lampungpro.com): Sedikitnya delapan pelajar di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Cot Seumeureung, Kecamatan Samatiga, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, tumbang akibat mengalami sesak napas akibat menghirup asap pekat yang mengepung lingkungan sekolah. Mereka yang jatuh langsung dilarikan ke Puskesmas Samatiga.

"Pagi tadi mereka dibawa pihak sekolah karena sesak napas, kemudian kita tanggani. Beberapa di antaranya bisa langsung pulang dan ada juga yang harus dirawat inap," kata Lola Alfira, seorang petugas medis di Puskesmas Samatiga, di Meulaboh, Rabu (26/7/2017).

Asap dampak dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Aceh Barat semakin parah. Dilansir Antara, hampir semua kecamatan diselimuti asap hingga merambah kawasan pedalaman. Masyarakat banyak yang mengeluh panasnya tenggorokan akibat menghirup asap pekat.

M Nasir seorang tokoh masyarakat di Kecamatan Pantecermen melaporkan saat ini pemukiman yang berjarak lebih 60 kilometer dari ibu Kota Meulaboh itu sudah dikepung kabut asap sejak Selasa (25/7/2017) malam. "Asapnya sudah sangat parah. Pagi ini kami di sini sudah begitu merasakan. Padahal, di sini tidak ada kebakaran lahan dan hutan, mungkin dari wilayah kecamatan lain dibawa angin kemari," kata dia.

Sementara itu, hingga pukul 11.30 WIB, pesawat udara water bombing yang sudah landing di Bandara Cut Nyak Dhien, belum melakukan pengeboman air, padahal sudah satu hari berada di Aceh. Menurut Kepala BPBD Aceh Barat, Teuku Syahluna Polem, pesawat bom air milik BNPB baru mulai melakukan pengeboman air di kawasan titik terjadi kebakaran lahan dan hutan setelah waktu zuhur wilayah Aceh. "Ini masih persiapan, nanti mungkin habis zuhur baru dimulai melakukan pengeboman air. Nanti kami kabari lokasi mana yang dituju helikopter bom air," kata dia. (**/PRO2)