BANDAR LAMPUNG (Lampungpr.co): �Raihan Dika Fernando atau Nando, bocah berusia 5 tahun yang menjadi korban pembacokan sadis oleh Sutrisno di Jalan Pulau Singkep, Sukarame, Bandar Lampung, masih trauma mendalam. Kejadian pada Agustus 2022 tersebut telah meninggalkan luka fisik dan psikis pada Nando.
Menurut Dede (38), paman Nando, meskipun waktu berlalu, Nando masih sering mengungkapkan rasa sedihnya dengan menyebut nama pelaku. "Ini gara-gara Sutrisno, gara-gara dia," ujar Dede menirukan ucapan Nando, saat ditemui, Senin (5/2/2024).
Trauma yang dialami Nando semakin diperparah dengan keputusan keluarga untuk kembali tinggal di rumah tempat kejadian perkara. Dede menambahkan �hingga saat ini belum ada tindakan pendampingan atau terapi pemulihan trauma yang dilakukan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Kota Bandar Lampung kepada Nando.
"Kayaknya si belum pernah datang. Banyak juga dari dinas yang datang. Tapi kalau dia (Dinas PPPA) datang mungkin membantu Nando pemulihan trauma," ungkapnya.
Sementara, Meri Desilawati (28), ibu kandung Nando, menyatakan anaknya tidak hanya berjuang dengan trauma psikis, namun juga dengan penyembuhan fisik. Nando masih menjalani terapi saraf untuk lengan kirinya yang mengalami gangguan gerak akibat luka pukulan di kepala.
"Tangan kiri belum bisa menggenggam. Ini masih menjalani terapi di Jati Agung. Sudah lima kali," kata Meri.
Lebih lanjut, Meri menceritakan bahwa Nando juga mengalami perubahan prilaku signifikan pasca kejadian. Dia berhenti meminum susu dari botol dan menjadi sangat takut untuk bermain atau keluar rumah.
"Dari kejadian itu Nando ngak mau ngedot lagi. Sekitar dua bulan trauma, dia gak mau main, keluar saja takut," ujar Meri.
Peristiwa pembacokan yang terjadi di Jalan Pulau Singkep, Kelurahan Sukabumi, Bandar Lampung, yang menyasar kepada lima anggota keluarga dan menyisakan trauma mendalam bagi korban yang selamat. Sutrisno, pelaku pembacokan, berhasil ditangkap oleh polisi dan warga beberapa jam setelah kejadian.
Kisah Nando menjadi pengingat betapa pentingnya dukungan psikologis dan fisik bagi korban kekerasan. Masyarakat dan lembaga terkait diharapkan dapat memberikan perhatian lebih bagi pemulihan kondisi korban, terutama anak-anak yang rentan terhadap dampak jangka panjang dari trauma.
Sebelumnya diberitakan, seorang pria Sutrisno membacok lima orang warga di Jalan Pulau Singkep, Kelurahan Sukabumi, Bandar Lampung diserang seorang pria, Minggu (14/8/2022).
Sutrisno menyerang secara membabi buta lima anggota keluarga yang terdiri dari Umiyati (50), Meri Desilawati (26)
Raihan Dika Fernando (3), Sapta Mariana (18), dan Muhammad Firdaus (34) menggunakan parang dan alat serut kayu.�
Tiga korban berhasil selamat, sementara, korban Umiyati (50) dan Muhammad Firdaus (34) meninggal dunia usai melewati masa kritis di Rumah Sakit Imanuel, Sukarame, Bandar Lampung. (***)
Editor Amiruddin Sormin Kontributor Virgo�
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4117
Lampung Selatan
1257
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia