Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Kemenpar Berbagi Trik Berpromosi di Luar Negeri Lewat Bimtek
Lampungpro.co, 21-Apr-2017

905

Share

JAKARTA(Lampungpro.com)-Guna meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di bisnis turisme serta mendongkrak pariwisata tanah air di mancanegara Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggelar roadshow bimbingan teknis (Bimtek) di tiga kota.

Bimtek yang digelar oleh Kedeputian Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar itu diselenggarakan di tiga kota, yani Palembang, Makassar dan Surabaya.

Peserta bintek dari unsur pemerintah daerah (pemda) ataupun swasta. Dari unsur pemda ada kepala dinas pariwisata, kepala bidang pemasaran di dinas pariwisata ataupun staf yang menangani promosi.

Sedangkan dari kalangan swasta ada unsur PHRI, pelaku industri turisme dan Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA).

Untuk bimtek di Palembang telah digelar pada 17-18 April dengan peserta meliputi stakeholder pariwisata wilayah Sumatera, Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, serta Tim Percepatan 10 Destinasi Prioritas dan Tim Percepatan Wisata Halal Kemenpar.

Sedangkan untuk bimtek di Makassar akan digelar pada 21-22 April 2017. Pesertanya mencakup stakeholder pariwisaya di wilayah Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua.

Sedangkan bimtek ketiga akan di Surabaya akan digelar pada 2-3 Mei 2017. Untuk pesertanya adalah stakeholder pariwisata di DIY, Jatim, Bali, NTB dan NTT.

Deputi Pemasaran Mancanegara Kemenpar I Gde Pitana mengatakan, bintek itu merupakan upaya sinkronisasi kegiatan promosi pariwisata di luar negeri.

Menurut Pitana, strategi pemasaran pariwisata di mancanegara pada 2017 lebih banyak menitikberatkan pada kegiatan hard selling, terutama melalui pelaksanaan pameran dan misi penjualan. Untuk periode Januari hingga Desember 2017, Kemenpar mengadakan 54 kali kegiatan hard selling ke luar negeri.

Guru besar ilmu pariwisata di Universitas Udayana Bali itu menjelaskan, Kemenpar sejak dua tahun terakhir atau 2015-2017 telah mengadopsi konsep branding, advertising dan selling (BAS) sebagai strategi pemasaran pariwisata. Hasilnya pun terlihat nyata.

Sedangkan untuk hard selling, sambung Pitana, memang lebih banyak bergantung pada kemauan dan kemampuan para pelaku industri pariwisata dalam menjual. Karenanya, Kemenpar tetap merasa terpanggil untuk mem-back up pelaku industri pariwisata melalui branding dan advertising.

Selain itu Pitana juga mengatakan, melalui bimtek promosi pariwisata di luar negeri maka pemda dan pelaku industri pariwisata di daerah akan memperoleh gambaran yang lebih luas serta detail mengenai bentuk aktivasi promosi yang rutin dilakukan.

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Sepak Bola, Cara Hebat Pemimpin Menghibur Rakyat

Boleh saja menghujat kita dijajah Belanda selama 350 tahun....

256


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved