Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Kemenpar Bidik Potensi Wisata Yacht di Australia
Lampungpro.co, 15-Mar-2017

1450

Share

PERTH (Lampungpro)-Indonesia tak ingin melewatkan potensi wisata yacht Australia. Yachters Negeri Kangguru itupun bakal dihipnotis dengan materi promosi, keindahan alam dan budaya khas Wonderful Indonesia. Beberapa yang dibidik yakni, yachter Australia di Perth di Geraldton, Hillary dan Mandurah serta Fremantle juga Darwin.

Promosi wisata yacht nanti akan dibagi dalam dua gelombang. Sesi pertama, promosi Wonderful Indonesia pada yachter di Australia di Geraldton, Hillary dan Mandurah pada 19-26 Maret 2017. Satunya lagi di Fremantle dan Darwin, timingnya dipilih 6-9 April 2017. 

Potensinya sangat besar. Sangat sayang untuk dilewatkan begitu saja. Benchmarknya bisa dilihat dari Singapura, negeri sekecil itu bisa meraup banyak devisa dari wisata yacht, ujar Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, Selasa (14/3) lalu.

Selama ini, Singapura memang meraup banyak devisa dari wisata yacht. Setiap hari ada sekitar 4.000 yacht yang parkir dan tarifnya di Negeri Singa Putih itu rata-rata 1.500 SIN Dolar per yacht. Itu baru tarif parkirnya. Belum termasuk biaya perawatan dan ongkos kebutuhan hidup sehari-hari, kata Menpar Arief.

Biaya lain yang bisa mengalir adalah pengeluaran awak kapal yang ada di yacht, rata-rata mencapai US$ 123 per orang  satu hari. Bila dirata-rata satu yacht berisi tiga orang, uang yang mereka keluarkan US$ 369 per hari. Biaya tersebut belum termasuk membeli bahan bakar, air bersih, perbaikan kapal, kebersihan dan kebutuhan dasar lainnya. 

Dan para yachter bisa menetap minimal tiga bulan. Bahkan ada yang sampai satu tahun. Coba bayangkan berapa potensi uang yang akan beredar di masyarakat bila Indonesia disinggahi yachter-yachter dunia? Angkanya pasti lumayan, katanya.

Negeri tetangga lainnya seperti Thailand dan Malaysia juga mulai intens mengembangkan wisata bahari dan menjaring yacht wisata dari seluruh dunia. Thailand mengembangkan wilayah Phuket sebagai pintu masuk para pelayar dunia. Sementara Malaysia membangun Pulau Tioman. 

Sekarang kenapa nggak kita geser ke Indonesia? Kita negara kepulauan terbesar di dunia. Atraksinya jauh lebih hebat dari SIngapura dan Thailand, ujarnya.

1 2 3

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Lampung Dipimpin Mirza-Jihan: Selamat Bertugas, "Mulai dari...

Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...

18588


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved