Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Kemenpar Fasilitasi Industri "Berjualan" di VITM 2017
Lampungpro.co, 30-Mar-2017

971

Share

JAKARTA (Lampungpro.com)-Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terus berupaya untuk mempromosikan pariwisata Indonesia dan menarik wisatawan mancanegara untuk datang berkunjung.

Salah satunya dengan mengikuti event pameran Vietnam International Travel Mart (VITM) 2017 yang diselenggarakan pada 6-9 April 2017 di Hanoi International Center for Exhibition (I.C.E Ha Noi), Vietnam.

Deputi Pemasaran Mancanegara Kemenpar I Gde Pitana mengatakan, VITM 2017 merupakan tempat yang sangat potensial untuk melanjutkan program promosi Kemenpar yang fokus pada branding, advertising dan selling.

Menurut Pitana, VITM merupakan pameran business to customer yang memungkinkan para pelaku industri di Indonesia memperluas jejaring pasar mereka dan menawarkan paket-paket wisata Indonesia.

Tiga poin penting yakni Go Digital, Air Connectivity dan Homestay Desa Wisata, imbuh Pitana, menjadi pegangan Kemenpar untuk melangkah di kuartal pertama 2017. Tiga hal itu akan diselaraskan dengan kapasitas destinasi di tiga greaters (Bali, Jakarta, Kepri) serta 10 top branding dan 10 top destinasi sebagai Bali Baru.

Untuk memperkuat bentuk pameran, tambah Rizki, Kemenpar rencananya akan menampilkan paviliun seluas 54 sqm (enam booth) dengan mengangkat tema kapal phinisi sebagai ikon yang menjadi ciri khas booth Indonesia di pameran.

Peserta yang bergabung di paviliun Indonesia terdiri dari 12 industri pariwisata Indonesia dan Pemerintah daerah yaitu, Bali (4), D.I Yogyakarta (4), DKI Jakarta (1), Dinas Pariwisata Prov. Yogyakarta (1) dan local agent Vietnam (2) yang menjual paket-paket wisata ke Indonesia, komposisi tersebut terdiri dari TA/TO anggota ASITA, industri Akomodasi dan DMO untuk melakukan pelayanan informasi, promosi produk serta destinasi.

Rizki menambahkan, program acara di paviliun Indonesia antara lain B to B meeting, B to C oleh industri pariwisata Indonesia, pelayanan informasi pariwisata Indonesia, pendistribusian bahan promosi, virtual reality video 360 derajat, coffeerefreshment khas Indonesia, games quiz interaktif, gift redemption, serta pertunjukan kesenian yang bekerja sama dengan KBRI Hanoi.

Rizki juga menambahkan, partisipasi pada event tahunan ini, merupakan salah satu upaya untuk melanjutkan program promosi Kemenpar yang sebelumnya fokus pada branding dan advertising.

Keikutsertaan Indonesia pada event ini adalah untuk mempromosikan sekaligus mempertahankan eksistensi pariwisata Indonesia di dunia khususnya kawasan Asia Tenggara, selain itu sebagai upaya untuk melanjutkan program Kemenpar mempromosikan Wonderful Indonesia.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan, negara Vietnam sendiri merupakan salah satu pasar potensial karena dekat dan merupakan anggota ASEAN.

Tentu, itu akan menjadi perhatian dari Kementerian Pariwisata dalam usaha promosi pariwisata ke negara-negara anggota ASEAN pada saat ini. Seperti diketahui, 42 persen dari travellers berasal dari negara-negara Asia Tenggara.

"Itulah mengapa Visit ASEAN@50 itu dipromosikan bersama oleh negara ASEAN. Tourism itu mirip dengan transportation dan telecommunication. Kedekatan atau proximity itu menjadi sesuatu yang sangat menentukan," ujar Menteri Arief.

Untuk tahun 2017, pemerintah sudah mematok target kontribusi Pariwisata terhadap perekonomian (PDB) nasional sebesar 13 persen. Devisa yang dihasilkan sebesar Rp 200 triliun, penyerapan tenaga kerja sebanyak 12 juta, jumlah kunjungan wisman 15 juta dan pergerakan wisnus 265 juta, serta indeks daya saing (WEF) berada di ranking 40 meningkat dari posisi saat ini di ranking 50 dunia.

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Langka dan Mahal, Distribusi Ngawur Ala Elpiji...

Kalau pupuk dan BBM distribusinya bisa tertutup, harusnya Elpiji...

267


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved