JAKARTA (lampungpro.com): Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Pengembangan Destinasi Wisata Sumatra. Rakor digelar di Gedung Sapta Pesona, Kantor Kemenpar, Jakarta pada Senin (12/2/2018).
Seluruh tim percepatan hadir dalam rakor itu. Mulai dari Tim Percepatan Pengembangan Homestay, Tim Percepatan Pengembangan Wisata Kuliner dan Belanja, dan Tim Percepatan Pengembangan Wisata Halal.
Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Wilayah Barat, Lokot A Enda Siregar mengatakan, Sumatra memiliki potensi pengembangan homestay. Lokot menambahkan, pihaknya akan memberikan dukungan untuk pengembangan homestay di Sumatera.
"Nanti akan dilakukan mapping homestay dan DSRA pengembangan homestay di area Sumatra. Selain itu, akan dilakukan identifikasi pembangunan juga," ujar Lokot.
Sedangkan Penyusunan Desain, Strategi dan Rencana Aksi (DSRA) wisata kuliner dan belanja yang akan difasilitasi antara lain daerah Batam, Bukit Tinggi dan Palembang. Setelah itu, akan dilakukan FGD hasil survei dan pemetaan potensi kuliner belanja di tiga area tersebut
Tim Percepatan Pengembangan Wisata Halal Kemenpar juga sudah mulai melakukan penyusunan DSRA wisata halal untuk wilayah Sumatra. Beberapa ilayah yang disasar yaitu Aceh, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau (Kepri).
"Penyusunan draft DSRA Pengembangan wisata halal di Aceh, Sumatra Barat, Riau dan Kepri akan dilakukan pada Maret mendatang. Finalisasi draft DSRA akan dilakukan dua bulan kemudian dan langsung dilakukan konsinyering DSRA," kata Lokot menambahkan.
Menurut Lokot, format DSRA pengembangan pariwisata wilayah Sumatera itu meliputi analisis situasi yaitu pendekatan perencanaan (DPN, KPPN, KSPN), profil destinasi pariwisata, dan pemetaan daya tarik wisata. Kemudian menganalisa gambaran umum wisatawan mancanegara dan Nusantara. Lalu pemetaan produk dan pasar pariwisata serta kunjungan wisman 2015-2017.
"Kemudian ada formulasi strategi. Dengan menghitung target potensial destinasi pariwisata sampai 2019. Kemudian ada strategi pengembangan pariwisata, pengembangan produk pariwisata, pengembangan customer management dan marketing management," ujar Lokot melanjutkan.
Menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya, kesuksesan pengembangan pariwisata akan sulit tercapai bila tidak ada dukungan dari kepala daerah yaitu gubernur, bupati dan wali kota terkait.
"Jika kepala daerah tahu bagaimana mengalokasikan sumber daya, pariwisata akan maju. Bahkan akan menjadi unggulan untuk mensejahterakan rakyat," kata Arief.
Berikan Komentar
Kalau pupuk dan BBM distribusinya bisa tertutup, harusnya Elpiji...
268
Bandar Lampung
11632
Bandar Lampung
4544
Bandar Lampung
2452
122
06-Feb-2025
114
06-Feb-2025
137
06-Feb-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia