"Namun, faktanya kini pariwisata bukanlah sektor utama dalam pengembangan ekonomi provinsi Banten meskipun sektor hotel dan restoran menyumbang kurang lebih satu triliun rupiah setiap tahunnya," ujar Lokot.
Selain itu, untuk mendukung pengembangan wisata sejarah dan religi di Banten, pemerintah akan menyelenggarakan beberapa even baik yang berskala lokal maupun nasional.
Beberapa faktor menjadi penyebab masih mandegnya pengembangan pariwisata Banten.
Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Provinsi Banten Eneng Nurcahyati mengungkapkan revitalisasi Benda Cagar Budaya menjadi permasalahan umum yang dihadapi oleh pengelola hingga kini.
Hal itu berdampak pada rendahnya minat dan tingkat kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara ke Banten. Sejatinya hal ini sangat ironis sebab Bandar Udara International Soekarno Hatta terletak di Provinsi Banten.
Selain itu, kurang tertatanya pengembangan wisata sejarah dan religi di Provinsi Banten juga menyebabkan rendahnya minat wisatawan untuk berkunjung.
"Para pengelola wisata sejarah dan religi di Provinsi Banten membutuhkan bantuan teknis dan pendanaan untuk merevitalisasi Benda Cagar Budaya yang ada," ujar Eneng.
Hadir dalam acara itu Pengelola Kesultanan Agung Tirtayasa A Wahid, Pengelola Kesultanan Maulana Yusuf TB Faidz, serta tokoh MUI Banten HS Usman.
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4138
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia