Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Kemenpar Sosialisasi Kebijakan ke Jurnalis Joglosemar
Lampungpro.co, 01-May-2017

873

Share

JOGJAKARTA (Lampungpro.com)-Ekosistem kepariwisataan harus solid, speed dan smart. Guna mewujudkan itu semua dibutuhkan peran serta semua pihak, melalui konsep Pentahelix yang mengkolaboasi lima unsur utama yakni Academician, Business, Community, Government dan Media.

Itu yang kini diterapkan oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dalam Workshop Sosialisasi Kebijakan Kemenpar bagi Jurnalis Jogjakarta, Solo, Semarang (Joglosemar) serta dari Magelang di Jogjakarta, Kamis (4/5).

Acara ini akan dibuka oleh Sekretaris Kemenpar Ukus Kuswara sekaligus menjadi narasumber bersama Bupati Sleman H.Sri Purnomo, Staf Khusus Menteri Pariwisata bidang Komunikasi dan Media Muh Noer Sadono, Ketua ASITA Provinsi DIY Udhi Sudiyanto dan Dirut Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan serta Ratu Boko (TWC) Edi Setijono.

Workshop ini menjadi sangat penting. Pertama, untuk meningkatkan pemahaman para jurnalis tentang kebijakan kepariwisataan menuju target kunjungan 15 juta wisatawan mancanegara (wisman) dan 265 juta wisatawan nusantara (wisnus) tahun ini 2017. Menuju angka 20 juta wisman dan 275 juta wisnus pada 2019 mendatang.

Kedua, media adalah satu dari lima unsur pentahelix yang menjadi stakeholder pariwisata. Karena itu, mereka harus mendapatkan update yang aktual.

Ketiga, acara ini dilangsungkan di Jogja, karena berada di satu dari 10 top destinasi atau 10 Baru. Joglosemar menjadi salah satu pilar dari destinasi prioritas dengan ikon Borobudur. Karena itu pemahaman tentang prioritas menjadi sangat mendesak.

Sekretaris Kemenpar, Ukus Kuswara mengatakan, pemerintah menetapkan pariwisata sebagai leading sector karena kegiatan pariwisata merupakan cara yang paling mudah, murah dan cepat untuk meningkatkan devisa, PDB serta menciptakan lapangan kerja dalam jumlah besar.

Kunci keberhasilan pembangunan kepariwisataan nasional tidak lepas dari peran serta semua pemangku kepentingan (stakeholder) yaitu kalangan akademisi, pelaku bisnis, komunitas, pemerintah dan media sebagai kekuatan Pentahelix.

Ia�mengatakan, kegiatan workshop ini merupakan kali kedua, pertama belum lama ini dilakukan bagi para jurnalis di Greater Bali (Bali, NTB dan NTT) kemudian dilanjutkan untuk jurnalis Joglosemar serta dari Magelang sebagai kota terdekat dengan destinasi Borobudur.

Ia menjelaskan, kesiapan Joglosemar sebagai destinasi unggulan terlihat dari aksesibilitasnya antara lain memiliki tiga bandara internasional (Bandara Achamad Yani, Bandara New Yogyakarta dan Bandara Adi Soemarmo). Sebentar lagi akan segera memiliki bandara terbaru, terbesar, terbesar di Kulonprogo.

Dengan ditetapkan sebagai destination branding, Kemenpar gencar melakukan strategi branding dan integrated marketing communication Joglosemar bersama Wonderful Indonesia ke mancanegara.

Sebagai perbandingan (banch marking) tahun 2014 Borobudur dikunjungi sebanyak 254.082 wisman, sedangkan Angkorwat Kamboja dan Georgetown Penang Malaysia juga sebagai UNESCO Heritage Site masing-masing dikunjung 2,3 juta dan 720 ribu wisman.

Top 3 Program Kemenpar 2017 Staf Khusus Menteri bidang Komunikasi dan Media Muh Noer Sadono menjelaskan Top 3 Program Kemenpar 2017 digital tourism, homestay desa wisata dan aksesibilitas udara yang diterapan tahun ini.

Laporan TTCI 2017 yang dikeluarkan oleh World Economic Forum menyebutkan, pariwisata Indonesia berada di ranking 42 dunia atau naik 8 peringkat dari posisi tahun 2015 yang lalu di ranking 50 dunia.

Sementara itu Malaysia turun dua peringkat di posisi 26, Singapura juga turun dua peringkat dan Thailand naik hanya satu peringkat di ranking 34.

Secara umum TTCI 2017 melaporkan, pariwista Indonesia naik di peringkat 42 dengan skor 4,16 dari posisi tahun 2015 berada di peringkat 50 dengan skor 4,04.

Kenaikan skor tersebut karena ada 14 pilar penilaian beberapa di antaranya mengalami kenaikan antara lain Business Environment naik tiga trap, dari 63 ke 60.

Workshop yang diinisiasi Komblik Kemenpar ini akan diikuti 50 jurnalis media cetak, online dan elektronik dari Semarang, Yogyakarta, Solo dan Magelang (Forum Wartawan Joglosemar) serta Pengurus Forum Wartawan Pariwisata (Forwapar) Jakarta.

Kegiatan workshop sebelumnya juga dilasanakan di Kuta Bali, baru-baru ini dan diikuti jurnarlis Great Bali (Bali, NTB, dan NTT) dan perwakilan media asing di Bali.

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Eva Dwiana Lanjut, Banjir Bandar Lampung Bakal...

Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...

4148


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved