BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co) : Tim dosen Politeknik Negeri Lampung (Polinela) dari Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan tengah melakukan penelitian untuk mengungkap potensi teh cascara, minuman yang dibuat dari kulit kopi robusta dan arabika. Penelitian ini bertujuan menghasilkan karakteristik mutu dan cita rasa terbaik, sekaligus membuka peluang pengolahan limbah kopi menjadi produk bernilai jual tinggi.
Tim peneliti terdiri dari Ir. Maryanti, S.T.P., M.Si., Ir. Febrina Delvitasari, S.T.P., M.Si., Dr. Ir. Widia Rini Hartari, S.T.P., M.Si., Dr. Ir. Zukryandry, S.T., M.Si., serta Putri Mariska, S.P., M.P. Penelitian ini didanai oleh DIPA Polinela tahun anggaran 2025.
Teh cascara dikenal memiliki cita rasa buah yang dominan, dengan aroma khas perpaduan tembakau, mawar, cherry, mangga, stroberi, dan kismis. Kombinasi rasa yang kompleks menjadikannya minuman unik bagi penikmat kopi yang mencari sensasi baru.
Penelitian difokuskan pada cascara dari kulit kopi arabika dan robusta pada berbagai tingkat kematangan buah mulai dari buah merah, kuning, hijau, campuran kuning-merah, hingga campuran merah-kuning-hijau. Hasil awal menunjukkan bahwa cascara berpotensi menjadi minuman fungsional yang sehat dengan cita rasa khas.
Maryanti menjelaskan, perbedaan jenis kopi memengaruhi profil mutu dan sensori cascara. Selain rasa, tim juga mengukur kadar polifenol, senyawa antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan. “Cascara memiliki kadar polifenol cukup tinggi, yang artinya potensial sebagai minuman kaya antioksidan,” ujarnya.
Febrina menambahkan, penelitian ini juga berkontribusi pada pengurangan limbah industri kopi. “Selama ini kulit kopi sering dianggap limbah dan dibuang begitu saja, padahal jika diolah menjadi teh cascara berkualitas, nilainya cukup tinggi. Di beberapa daerah, 100 gram cascara bisa dijual Rp5.000–Rp10.000,” katanya.
Putri Mariska mengungkapkan, meski teh cascara telah populer di beberapa negara dan diolah menjadi pangan maupun minuman fungsional, di Indonesia terutama di Lampung produk ini masih jarang ditemui. Padahal, Lampung menempati peringkat kedua penghasil kopi terbesar nasional dengan produksi 141.918 ton pada 2024. Dari jumlah itu, sekitar 35 persen atau 43.000 ton per tahun merupakan limbah kulit kopi.
“Ini peluang yang harus dikembangkan agar bisa memberi pendapatan tambahan bagi petani,” kata Putri.
Hasil riset diharapkan dapat mendorong petani dan pelaku industri kopi memanfaatkan kulit kopi sebagai bahan baku produk unggulan. Dengan pengolahan tepat, teh cascara berpotensi menjadi komoditas ekspor sekaligus memperkaya ragam minuman khas Indonesia. (***)
Berikan Komentar
Tanpa alternatif pengobatan yang beragam, pasien di Lampung akan...
5590
403
12-Aug-2025
306
12-Aug-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia