"Akar sejarah yang kuat, gairah, dan dinamika masyarakat yang ada; mampu menjadi Metro berbudaya," sebut Ansory Djausal.
Selain pemutaran dokumenter, dalam acara tersebut, juga dipaparkan buku tentang penataan kawasan sejarah dan aplikasi Metro Sambatan oleh Gink Tecnology karya Ahmad Fauzan.
Diharapkan melalui aplikasi Metro Sambatan itu, maka Metro dengan berbagai potensinya akan semakin dikenal dan dikunjungi wisatawan.
Kick off dibuka dibarengi dengan pemutaran dokumenter berjudul Sambatan, yang menceriterakan proses gotong royong Rumah Asisten Wedana sejak akhir 2021.
Pada kegiatan tersebut juga dihadiri, Sekda jajaran, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII Nurmantiaz, Ketua Tim Ahli Cagar Budaya Lampung Ansory Djausal, Kabid Kebudayaan Lampung Heny Astuti, seta tamu undangan lainnya.
Dipenghujung acara, Tim Ahli Cagar Budaya, menyerahkan piagam apresiasi kepada sejumlah pihak yang tetlibat dalam revitalisasi rumah asisten wedana. (ADV/***)
Editor : Febri Arianto
Reporter : Suprayogi
Berikan Komentar
Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...
450
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia