Sapto pun menterjemahkan konsep pentahelix itu dari menyamakan persepsi soal branding dan PR-ing di berbagai daerah. Terutama di Singkawang yang berpotensi mendatangkan wisatawan mancanegara.
Pemerintah daerah harus bisa mengumandangkan Co-Branding. Harus bisa sinergi dengan industri-industri bahkan pihak swasta juga untuk membangun pariwisata. Bisa menggunakan CSR dan bekerjasama agar memunculkan perputaran uang yang sangat besar. Dengan Co-Branding juga bisa meningkatkan standard kualitas destinasi atau amenitas melalui pembangunan fasilitas yang dibutuhkan wisatawan. Salah satu contohnya yaitu Co-Branding dengan membangun toilet umum
Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Singkawang Supardiyana mengucapkan terima kasih kepada Kemenpar yang telah memberikan dukungan kepada perhelatan akbarnya di daerahnya tersebut. Menurutnya, geliat ekonomi di Singkawang sudah terasa dengan salah satu contoh kecil di retribusi saat konser Rossa.
Sebagai contoh kecil restribusi menjadi sektor yang cukup 'seksi'. Retribusi sudah mendulang income Rp 76,04 juta. Terutama saat event Konser Rossa contohnya. Stadion Kridasana pun menjadi lahan yang berkah. Pekan pertama Festival Cap Go Meh menghasilkan income Rp 15,2 juta. Jumlah tersebut melesat jauh, lantaran restribusi Singkawang Expo hanya masuk Rp 1 Juta. Durasi event itu juga sama yaitu sepekan.
"Fenomena itu sangat menggembirakan. Retribusi berpengaruh pada pendapatan daerah. Festival itu juga memberi income positif bagi masyarakat, terutama yang bergerak di perdagangan dan jasa. Beberapa event juga menjadi magnet bagi wisman. Pengaruh positifnya ke-mana-mana juga, perputaran uangnya pasti sangat besar," kata pria yang biasa disapa Supar.
Supar juga memberikan contoh salah satu rangkaian acara perhelatan Cap Go Meh Run yang juga menjadi magnet wisata. Event sport tourism itu diikuti 1.600 pelari. Mereka turun untuk kategori 10 kilometer, 5 kilometer dan Kids Dash. Selain domestik, event itu juga diikuti pelari mancanegara. Mereka berasal dari Malaysia, Amerika Serikat, beberapa negara Eropa bahkan Kenya.
Mereka bersaing dengan pelari lokal Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Jawa, Bali hingga Lombok. Event itu juga masih terus memiliki agenda ke depan. Perayaan Cap Go Meh puncaknya di tanggal 2 Maret dengan harapan dapat menarik wisatawan antara 70 ribu sampai 80 ribu wisatawan yang akan membanjiri kota Singkawang dan akan dilanjutkan dengan lelang di Jalan Sejahtera. Kemudian akan resmi ditutup dengan pembagian hadiah pemenang lomba pada tanggal 7 maret mendatang.
"Respon dari masyarakat luar biasa. Mereka terlihat antusias dengan beragam event yang diberikan. Kami bersyukur semua Hotel penuh," kata Supar.
Berikan Komentar
Kalau pupuk dan BBM distribusinya bisa tertutup, harusnya Elpiji...
267
Bandar Lampung
11629
Bandar Lampung
4528
Bandar Lampung
2440
740
05-Feb-2025
162
05-Feb-2025
483
05-Feb-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia