BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com) : Ketua Pengurus Badan Wakaf Indonesia (BWI) Pusat, Muhammad Nuh berharap kepada pengurus yang baru dilantik dapat menjadi penggerak utama wakaf. Menurut mantan Menteri Pendidikan itu wakaf merupakan bentuk ibadah kepada Allah namun saat ini pengelolaannya belum dioptimalkan.
"Selain wakaf berupa aset lahan, Indonesia juga memiliki potensi wakaf uang yang juga sangat besar. Jika potensi ini mampu dikelola dan diberdayakan secara profesional, akan sangat membantu dalam mensejahterakan ekonomi umat, memenuhi hak-hak masyarakat, serta mengurangi penderitaan masyarakat," ujar M. Nuh, Selasa (27/11/2018).
Untuk itu, diperlukan berbagai upaya guna memaksimalkan potensi wakaf. Di antaranya memaksimalkan sosialiasi wakaf kepada masyarakat umum dan mahasiswa. Kemudian, penghimpunana zakat tunai bekerja sama dengan Bank Syariah Mandiri. "Wakaf harus disesuaikan dengan perkembangan zaman agar pengelolaan wakaf lebih optimal dan bermanfaat," kata M. Nuh.
Sementara, Plt. Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Lampung, Taufik Hidayat mengatakan, pengukuhan ini menjadi momen untuk menggali aset dan potensi wakaf Provinsi Lampung yang cukup besar. Menurut data Kementerian Agama Provinsi Lampung aset tanah yang tersebar di 15 kabupaten/kota di Lampung mencapai 5.194 hektare.
Oleh karena itu, program wakaf uang juga berpotensi besar apabila diimplementasikan dalam sejumlah masterplan program, baik dalam bidang peribadatan, pendidikan, dakwah, kesehatan, maupun pemberdayaan ekonomi umat. Dia berharap kepada pengurus BWI yang dikukuhkan dapat bekerja lebih baik lagi.
Sebelumnya, Ketua Pengurus Badan Wakaf Indonesia (BWI) Pusat, Muhammad Nuh mengukuhkan kepengurusan BWI Provinsi Lampung periode 2018-2021 di Gedung Balai Keratun Kantor Gubernur Lampung, Selasa (27/11/2018). Pada pengukuhan ini, BWI Lampung diketuai H. Firmansyah Y. Alfian berdasarkan SK Nomor 050/BWI/P-BWI/2018.(**/PRO4)