BANDAR LAMPUNG--Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, meluncurkan Kurikulum Merdeka pada Februari 2022. Ini merupakan episode ke-15 kebijakan merdeka belajar pada tingkat PAUD, SD, SMP, SMA/SMK. Peluncuran ini disiarkan secara live streaming di Youtube sebagai upaya soialisasi kepada masyarakat.
Kurikulum Merdeka ini sebelumnya diimplementasikan di sekolah penggerak (SMA) dan SMK pusat keunggulan dengan nama Kurikulum Prototype. Berbeda dengan Kurikulum 2013 (K13) yang diregulasikan Kemendibudristek, implementasi Kurikulum Merdeka ini diseting dengan platform Implementasi Kurikulum Merdeka Mandiri (IKM).
Artinya, pihak sekolah diberi kemerdekaan menentukan apakah siap atau belum untuk mengimplementasi kurikulum baru ini. Untuk itu, Kemendibudristek membuka aplikasi pendaftaran implementasi Kurikulum Merdeka mandiri hingga 31 Maret 2022.
Hingga kini, terjaring banyak sekolah yang berkomitmen mengimplementasikan Kurikulum Merdeka secara mandiri dengan status salah satu dari tiga tingkatan kesiapan yaitu mandiri belajar, mandiri berubah, dan mandiri berbagi. Sekolah tersebut akan menerapkan Kurikulum Merdeka ini sesuai statusnya mulai Tahun Pelajaran 2022/2023, Juli 2022 mendatang. Khususnya, kelas 10, kelas 10, dan kelas 11 SMA sekolah penggerak dan SMK pusat keunggulan yang merintis implementasi kurikulum ini sejak 2020.
Ini menjadi tantangan bagi guru sekaligus institusi pencetak guru Bahasa Inggris di masa depan untuk menyiapkan mahasiswa menjadi English For Specific Purposes (ESP) material designer (perancang materi pelajaran Bahasa Inggris untuk keperluan khusus). Di sinilah letak kemerdekaan mengajar guru Bahasa Inggris di SMK.
Lewat implementasi Kurikulum Merdeka ini, guru Bahasa Inggris SMK bebas menerapkan konten yang tertuang dalam standar isi dan capaian pembelajaran. Menjadi tujuan pembelajaran dan rangkuman alur tujuan pembelajaran menjadi modul pembelajaran yang berdiferensiasi sesuai kompetensi keahlian vokasi di SMK terkait.
Misalnya, ESP for mechanical engineering, ESP for automotive engineering, ESP for electrical engineering, dan ESP for civil engineering. Implikasi langsung kebijakan Kemdikbudristek ini bahwa guru harus lebih mendalami tentang kompetensi perancangan materi ESP di sekolah vokasi.
Implikasi tidak langsung mengarah kepada institusi pencetak guru di perguruan tinggi untuk lebih menyiapkan dan membekali mahasiswa sebagai calon guru masa depan dengan ketrampilan mendesain materi pelajaran Bahasa Inggris berbentuk ESP.
Materi konten pembelajaran ESP bisa dikomersilkan di Youtube sebagai sumber penghasilan selain mengajar (edupreneur principle). Harapannya, ketika para mahaisiswa pendidikan Bahana Inggris tersebut terjun kuliah program pengalaman lapangan (PPL) ke sekolah khususnya SMK.
Mereka siap dengan keterampilan ESP mulai dari menganalisa kebutuhan, menetapkan tujuan pembelajaran, merancang materi, mengajar, dan pendampingan. Konsolidasi internal tentunya perlu segera dilakukan dalam hal perancangan kurikulum mata kuliah pengajaran Bahasa Inggris di SMK yang terintegrasi dengan mata kuliah pendidikan Bahasa Inggris lainnya. (Nina Fatriana, M.Pd., Pakar Pengembangan Kurikulum dan Materi Bahasa Inggris Universitas Teknokrat Indonesia)
Editor: Amiruddin Sormin
Berikan Komentar
Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...
320
Lampung Selatan
25527
Humaniora
3416
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia