Bobby menegaskan, Lampung Fest 2025 ini sama sekali tidak menggunakan APBD, di mana pola pembiayaannya diambil dari sponsor swasta, skema bagi hasil dengan UMKM, hingga tiket konser musik.
"Dengan demikian, pariwisata bisa bergerak tanpa selalu bergantung pada anggaran pemerintah. Konsep besar dan tema tetap dari Pemprov, tapi komunitas diberi kebebasan berinovasi, sehingga semangat kolaborasi ini yang kami jadikan ciri khas festival," tegas Bobby Irawan.
Sementara itu, Ketua FOLK, Riqwan Sahari menyebutkan, komunitas hadir untuk menunjukkan masyarakat bisa mengambil peran nyata dalam pembangunan pariwisata.
"Kami tidak menunggu anggaran pemerintah, karena. Anyak daerah lain seperti Jember, Banyuwangi, Dieng, atau Solo, sudah berhasil membuat festival besar tanpa bergantung APBD, sehingga Lampung juga bisa," sebut Riqwan Sahari.
FOLK sendiri lahir dari kumpulan anak muda yang aktif menggelar even kuliner dan musik, yang anggotanya beragam, mulai dari penggiat media sosial, pelaku even, pekerja kreatif, hingga komunitas UMKM.
Ada pun indikator keberhasilan festival ini bukan hanya jumlah pengunjung, melainkan juga keterlibatan komunitas serta besaran transaksi ekonomi, sehingga harapannya manfaat tersebut bisa langsung dirasakan masyarakat, khususnya UMKM kuliner.
Festival ini tidak akan menarik biaya tiket masuk bagi para pengunjung, panitia hanya memberlakukan tiket untuk acara konser musik saja.
Berikan Komentar
Kominfo Lampung
762
Tulang Bawang
1003
203
18-Sep-2025
211
18-Sep-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia