Ilustrasi Jaringan Indosat | Ist/Lampungpro.co

Unit percabangan yang disesuaikan meminimalkan kebutuhan perangkat keras, meningkatkan efisiensi biaya sekaligus menjaga kinerja tinggi. Dibangun untuk menahan cuaca ekstrem Indonesia, termasuk hujan lebat, angin kencang, dan korosi, peralatan ini memastikan keandalan jangka panjang.

Integrasi papan Modem 4T4R canggih dan teknologi hemat energi cerdas memungkinkan penerapan cepat dengan konsumsi sumber daya yang minimal. Selain itu, desain yang dapat diskalakan mendukung peningkatan kapasitas hingga delapan kali lipat dan perluasan cakupan ke daerah baru.

Sales Director PT. ZTE Indonesia, Kevin Chen mengatakan, pihaknya percaya kolaborasi yang sukses tersebut, akan memberikan kehidupan baru bagi perjalanan transformasi digital Indonesia.

"Ketika penduduk di daerah terpencil Indonesia mulai online dan menikmati layanan internet berkualitas tinggi, kami merasakan kebahagiaan yang sama seperti mereka, ZTE berkomitmen untuk memanfaatkan peluang strategis dalam digitalisasi, kecerdasan, dan pembangunan rendah karbon," kata Kevin Chen dalam keterangannya, Jumat (10/1/2025).

Menurutnya, Backbone Mikrowave ZTE menghubungkan ZTE, IOH, dan warga Indonesia bersama-sama, menjelajahi lebih banyak kemungkinan baru dalam cara berkomunikasi, serta berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi digital Indonesia dan komunitas global.

"Inisiatif ini telah secara signifikan meningkatkan jumlah pelanggan Indosat, terutama di daerah-daerah terpencil, dimana kapasitas backhaul di wilayah seperti Sumatera dan Kalimantan telah meningkat menjadi 2-3 Gbps, dengan puncaknya mencapai 6 Gbps," ujar Kevin Chen.

Warga kini menikmati akses tanpa gangguan ke informasi waktu nyata, pendidikan online, dan hiburan digital. Konektivitas yang ditingkatkan ini juga telah mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dengan menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pariwisata, dan mendorong berbagi pengetahuan, sambil mendukung kemajuan dalam bidang kesehatan dan pendidikan.