Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Lomba Pacu Kuda Tradisional, Pikat Wisatwan di Dataran Tinggi Gayo
Lampungpro.co, 28-Aug-2017

1205

Share

kopi Gayo, Aceh, Perlombaan Tradisional Pacuan Kuda, Menteri Pariwisata Arief Yahya

ACEH (Lampungpro.com)-Sensai berbeda pastinya didapatkan saat traveller datang ke Dataran Tinggi Gayo. Tak hanya bisa menikmati secangkir kopi Gayo yang sudah termasyhur di dunia namun wisatawan bisa sekaligus menyaksikan lomba pacuan kuda tradisional di Takengon Ibukota Kabupaten Aceh Tengah.

Berada di ketinggian sekitar 1.800 meter di atas permukaan laut, yang sejuk dan background hutan hijau yang berbukit indah. Dataran tinggi Gayo memiliki nuansa alam, udara gunung yang segar dan ragam budaya Aceh yang khas. 


Kopi Gayo, kopi yang hidup di hawa dingin dataran tinggi Gayo, pemandangan alam, kekuatan budaya. Sensasi komplit Inilah yang ditawarkan kepada wisatawan kala berkunjung ke Perlombaan Tradisional Pacuan Kuda pada 27 Agustus 2017 di Lapangan Pacuan Kuda H. M. Hasan Gayo Belang Bebangka PegasingAceh Tengah.


Hasilnya? Sangat mengesankan, banyak wisatawan yang kagum dan terkesan. Pacuan kuda itu hanyalah atraksi buatan, untuk melihat atraksi alam dan budaya yang lebih dalam di Aceh.

Lomba pacuan kuda tradisional yang digelar sebagai rangkaian peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-72 ini mengusung tema Terus Berpacu Lestarikan Budaya Majukan Negeri.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Drs. Reza Fahlevi, M.Si mengatakan, perlombaan tradisional pacuan kuda di dataran tinggi Gayo sudah menjadi tradisi turun temurun masyarakat dataran tinggi Gayo yang melegenda. Pacuan kuda Gayo telah dilakukan sejak zaman pendudukan Belanda yang digelar sebagai bentuk rasa syukur atas hasil panen.

Dalam pacuan kuda tradisional ini, joki-joki cilik menunggang kuda yang berlari kencang tanpa menggunakan Pelana.

Yang kami promosikan adalah Dataran tinggi Gayo itu sendiri, yang memiliki banyak ragam pesona alam dan budaya sebagai daya tarik wisata yang layak dijual dan dipromosikan kepada wisatawan nusantara dan mancanegara, ujar Reza Fahlevi didampingi Kepala Bidang Pemasaran Disbudpar Aceh, Rahmadhani, M. Bus.

1 2 3 4

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Tugu Biawak Wonosobo dan Mannaken Pis Belgia,...

Pariwisata memang butuh ikon, tapi tak harus menimbulkan keriuhan...

3185


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved