Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Magelang adakan Festival Rampak Buto dan Orari Fair di Borobudur
Lampungpro.co, 26-Aug-2017

1593

Share

Borobudur, Magelang, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Menpar Arief Yahya

MAGELANG (Lampungpro.com)-Bagi para travelista yang sedang liburan ke Magelang, datanglah ke Borobudur. Di Candi Budha terbesar di dunia ini, pengunjung akan mendapatkan banyak suguhan menarik. Tidak hanya akan mendapatkan kemegahan candi dengan ribuan relief yang penuh inspirasi. Anda akan menemui berbagai suguhan seni budaya.

Acara yang berlangsung di Taman Lumbini Komplek Wisata Candi Borobudur, Jawa Tengah, dibuka oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dengan memukul kentongan Merah Putih. Ganjar didampingi Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Magelang Iwan Sutiarso.

Acara ini merupakan sebuah kegiatan Amatir Radio yang mengkolaborasikan Hobby Radio, Pariwisata dan Kesenian Tradisional. Berbagai lomba digelar selama acara. Mulai dari Lomba Walking ARDF, lomba mobile ARDF, lomba memahami kode Morse, lomba emergency set up, dan eyeball QSO. Kegiatan ini merupakan rangkaian peringatan Hari Jadi Provinsi Jawa Tengah ke-67.

Nah, selain itu, Travelista yang ke Borobudur pada 25-27 Agustus juga akan bisa menyaksikan Festival Rampak Buto. Festival ini digelar oleh Brayat Penangkaran Borobudur. Acara berlangsung di Taman Lumbini mulai pukul 09.00-20.00 WIB.

Kordinator Brayat Penangkaran Borobudur Sucoro mengatakan festival diikuti oleh berbagai kelompok kesenian Rampak Buto dari sejumlah daerah.

"Kegiatan ini sebagai upaya melestarikan budaya yang hidup di tengah masyarakat. Sekaligus sebagai bentuk peran serta masyarakat sekitar Borobudur menghidupkan dan melestarikan Borobudur," ujar penggagas Ruwat Rawat Borobudur ini.

Ada banyak magic words yang sering dilontarkan Menpar Arief Yahya, terkait festival berbasis budaya. Yakni, budaya itu semakin dilestarikan, semakin mensejahterakan. "Bali contohnya, wisatawan datang dan betah di Pulau Dewata karena tradisi budayanya yang kuat. Itulah atraksi utama pemikat wisatawan di Bali," ujar Arief Yahya.

Seni Tradisi itu, kata Arief Yahya, punya dua kekuatan. Cultural value dan commercial value. "Nah, yang sudah siap dipromosikan adalah yang sudah imbang kedua value itu," kata Arief Yahya. (*)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Sepak Bola, Cara Hebat Pemimpin Menghibur Rakyat

Boleh saja menghujat kita dijajah Belanda selama 350 tahun....

249


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved