Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Menelusuri Bisnis Esek-esek Terselubung di Perdesaan Labuhan Maringgai Lampung Timur, ini Faktanya
Lampungpro.co, 18-Oct-2022

Amiruddin Sormin 10512

Share

Ilustrasi bisnis esek-esek. LAMPUNGPRO.CO/DOK

"Kalau ingin BO ceweknya Rp400 ribu, untuk kamar Rp100 ribu. Kalau cuma pengen minum cukup bayar Rp50 ribu sama cewek nya per jam, untuk minuman menyesuaikan jenisnya," tawar Er.

Ketika salah seorang pengunjung menanyakan kemanan atau kenyamanan, Er dengan tegas mengatakan aman. "Saya sudah kasih sama pak polisi setiap bulan. Kita juga sadar dan itu perlu demi kenyamanan pelanggan saya. Kalau sudah ada bahasa uang kertas saya sudah nyambung jatah untuk keamanan," tegasnya meyakinkan tamu.

Kisah Sang Muncikari

Dia mengakui sudah hampir dua tahun membuka tempat prostitusi di Desa Srigading. Er sadar pekerjaan yang ia lakoni ini penuh risiko. Namun faktor ekonomi mendorong janda tiga anak ini membuka usaha prostitusi.

Sebelumnya Er tinggal di wilayah Bekasi dengan orang tuanya. Kondisi ekonomi orang tuanya waktu itu memprihatinkan sampai terlilit utang. 

Untuk memperbaiki nasib, Er memutuskan merantau ke wilayah Tanjung Priok saat usianya masih 19 tahun. Di ibukota, Er menjadi pemandu lagu yang membuat dia terjerumus ke dunia prostitusi.

Setiap bulan, Er menyempatkan pulang ke rumah menjenguk orang tua di Bekasi. Ia juga memberi uang sedikitnya Rp3 juta ke orang tua. Heran, sang ibu sempat menanyakan asal uang itu. Tapi Er tidak mengakui pekerjaan yang sebenarnya.

Di usia 22 tahun, Er menikah dengan pria asal Tanjung Priok. Beberapa tahun pernikahan hingga sudah dikaruniai anak laki laki, suami Er meninggal.

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
TPA Sampah Bakung Disegel, Pemkot Bandar Lampung...

Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...

317


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved