"Semua faktor ekonomi, dan butuh biaya hidup untuk diri sendiri dan anak, dan sejatinya jiwa saya berat," kata perempuan berkulit putih.
In seorang janda. Rumah tanganya hancur berantakan karena faktor ekonomi. Untuk memenuhi kebutuhan hidup diri dan anaknya, In bekerja di warung kopi di Kecamatan Bandar Sribhawono dengan upah Rp50 ribu per hari.
Ternyata warung kopi yang buka sejak pukul 17.00 hingga 22.00, menjadi lokasi janjian pemandu lagu dengan laki laki. Seiring berjalan waktu, In mengenal para pemandu lagu itu.
Dari situ ia tergiur untuk ikut menjadi pemandu lagu. Dalam semalam, pemandu lagu bisa mendapatkan uang Rp500 ribu dari tugasnya menemani laki laki karaoke dan minum.
Satu jam menemani tamu dikasih Rp100 ribu. Jika semalam bisa lima kali menemani tamu, maka pemandu lagu mengantongi uang Rp500 ribu.
"Jika mau menemani tidur dalam satu kali kencan bisa dapat Rp400 ribu," ujar In yang sudah dua tahun menjadi pemandu lagu.
Dia mengatakan di rumah Er lah ladang rejeki baginya. "Ibu (Er) orangnya enak, tidak banyak aturan dan sudah seperti keluarga kami," kata perempuan penghibur itu.
Ditanya soal pendapatan, In mengaku tergantung momen. Jika momen hari besar seperti idul Fitri, tahun baru dia mengaku pernah mendapat Rp2 juta dalam semalam.
Berikan Komentar
Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...
317
Lampung Selatan
25507
Humaniora
3349
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia