Anggota DPRD Lampung Selatan Hamdani Saat Meninjau Kondisi Tanggul Desa Kertosari yang Nyaris Jebol | Ist/Lampungpro.co

TANJUNG SARI (Lampungpro.co): Anggota DPRD Lampung Selatan, Hamdani, mendesak pemerintah agar segera memperbaiki tanggul di Sungai Way Tulang Reng, Desa Kertosari, Lampung Selatan, yang nyaris jebol akibat hujan deras dengan intensitas curah yang sangat tinggi beberapa hari ini.

Hamdani mengatakan, sungai tersebut merupakan penghubung utama ke Way Sekampung, yang sering mendapatkan kiriman air dengan sangat deras, apabila hujan mengguyur.

"Beberapa hari ini secara berturut turut intensitas curah hujan sangat tinggi, sungai ini juga aliran kiriman dari berbagai wilayah termasuk dari Bandar Lampung, jadi membuat tanggul terus tergerus," kata Hamdani kepada Lampungpro.co, Rabu (26/2/2025).

Menurut Hamdani, hujan dengan intensitas curah yang sangat tinggi beberapa hari ini menyebabkan kondisi tanggul semakin menggerus, bahkan kondisi tanggulnya hanya tersisa 10 persenan.

Tanggul sungai di Desa Kertosari tersebut, mencakup kawasan pertanian yang terpusat, karena ada berbagai jenis kebun tanaman dari para petani desa seperti jeruk, singkong, jagung, hingga karet.

Bahkan tanggul tersebut, juga sangat berdekatan dengan pemukiman warga yang lumayan padak, dengan jaraknya hanya sekitar 100 meteran dari tanggul.

"Kondisi ini, tentunya akan semakin membahayakan kalau benar-benar terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti jebol dan lainnya," ujar anggota DPRD Lampung Selatan dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.

Atas dasar tersebut, Hamdani meminta dan berharap kepada pemerintah serta pihak terkait, utamanya Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung (BBWS-MS) untuk segera melakukan perbaikan, karena posisinya saat ini sangat kritis.

Selain itu, Hamdani menghimbau kepada masyarakat Desa Kertosari yang tinggal berdekatan dengan sungai yang di tanggul, agar berhati-hati, selalu siaga, dan waspada, apabila hujan deras mengguyur.

Sebelumnya, tanggul tersebut pernah jebol pada tahun 2017 silam, akibat hujan deras dengan curah yang sangat tinggi kala itu. Akibatnya, puluhan rumah terendam banjir hingga warga harus mengungsi ke tempat yang lebih aman. (***)

Editor : Febri Arianto