Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Panen Raya di Trimurjo, Gubernur Mirza Sebut Lampung Siap Jadi Garda Terdepan Ketahanan Pangan Nasional
Lampungpro.co, 15-Aug-2025

Febri 249

Share

Gubernur Lampung Saat Panen Raya di Trimurjo Lampung Tengah | Lampungpro.co/Dok Kominfo

TRIMURJO (Lampungpro.co): Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, melakukan panen raya dan menanam padi musim tanam ketiga bersama para petani di Kecamatan Trimurjo, Lampung Tengah pada Kamis (14/8/2025).

Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal mengatakan, saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung berupaya untuk terus meningkatkan kesejahteraan petani melalui berbagai program kolaboratif, termasuk bersama kejaksaan dan pemerintah daerah.

Menurutnya, sekitar 67 persen masyarakat Lampung menggantungkan hidup dari sektor pertanian, terutama komoditas padi, jagung, dan singkong.

Namun selama puluhan tahun, para petani belum merasakan pendapatan maksimal akibat harga jual rendah, sulitnya akses pupuk, hingga keterbatasan modal dan teknologi.

"Kebijakan Presiden Prabowo menetapkan harga gabah minimal Rp6.500 perkilogram menjadi angin segar bagi petani. Kenaikan harga ini, mampu meningkatkan pendapatan hingga di atas Upah Minimum Regional (UMR), sehingga anak petani bisa sekolah, membeli pupuk, dan memperbaiki taraf hidup," kata Rahmat Mirzani Djausal.

Pemprov Lampung turut mendukung penuh kebijakan tersebut, dengan mengawal proses dari hulu hingga hilir, mulai dari penyediaan bibit, pendampingan modal, hingga penyerapan hasil panen.

Gubernur Mirza menilai, kolaborasi dengan kejaksaan melalui program Petani Mitra Adhyaksa, sangat efektif untuk mengurangi kemiskinan dan kriminalitas berbasis ekonomi di pedesaan.

Sementara itu, Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya mengungkapkan, panen musim kedua tahun ini mencakup lebih dari 4.000 hektare lahan dengan produksi sekitar 28,68 ton.

Usai panen, 2.000 hektare lahan akan segera ditanami kembali. Program ini juga dibarengi bantuan alat dan sarana pertanian, seperti traktor, combine harvester, pompa air, dan 50 ton benih padi.

Jaksa Agung Muda Intelijen, Reda Mantovani menambahkan, kejaksaan memiliki tiga fokus utama dalam mendukung petani yakni pendampingan hukum untuk melindungi dari mafia pupuk dan sengketa lahan, penguatan akses teknologi dan pemasaran digital, serta pembangunan ekosistem pertanian berkelanjutan berbasis kemitraan.

"Kami ingin memastikan, manfaat program langsung dirasakan petani, bukan hanya tertulis di atas kertas. Pertanian harus menjadi kekuatan bangsa, dan petani adalah pahlawan kesejahteraan rakyat," tambah Reda Mantovani.

Kegiatan diakhiri dengan panen bersama oleh Menteri Desa, Gubernur Lampung, dan Jaksa Agung Muda Intelijen, menandai komitmen bersama untuk menjadikan Lampung sebagai garda terdepan ketahanan pangan nasional.

Program tersebut, juga turut disertai dengan bantuan alat dan sarana pertanian, seperti traktor, combine harvester, pompa air, dan 50 ton benih padi.

Salah seorang Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Manunggal Lampung Tengah, Agus menyebutkan, rata-rata hasil gabah kering panen 8 ton, dimana jumlah tersebut berkurang 15 persen setelah diolah menjadi gabah kering giling, dan hasil akhir menjadi beras sekitar 5,5 ton. (***)

Editor : Febri Arianto

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya

Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved