PEKANBARU (Lampungpro.com) - Sektor pariwisata menjadi primadona di Provinsi Riau. Di 2017, sektor itu mampu menyumbang pendapatan daerah hingga Rp 4,2 triliun.
Sektor pariwisata tumbuh dengan baik di Provinsi Riau. Pariwisata memberikan sumbangan bagi daerah dengan angka cukup besar. Seperti yang diungkapkan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau Fahmizal pada Jumat (2/2).
Sepanjang 2017, sebanyak 101.904 wisatawan mancanegara (wisman) masuk ke Riau. Jumlah itu merupakan surplus 44.388 atau menembus 177,2% dari target 2017. Wisman-wisman tadi masuk melalui tiga pintu imigrasi. Ada Bandara Sultan Syarief Kasim II, Pelabuhan Dumai, dan Pelabuhan Bengkalis.
Wisatawan Nusantara juga lumayan tinggi. Angkanya menyentuh 6.534.683 wisatawan. "Antara realisasi dengan target 2017 sangat positif. Jumlah kunjungan wisman jauh melebihi dari target. Kalau dibandingkan dengan 2016 selisihnya jauh. Sebab, jumlah kunjungan wisman 2016 hanya 66.130 dengan target 54,388. Kami tentu sangat gembira," kata Fahmizal.
Industri pariwisata Riau memang pantas bergembira. Maklum, lama tinggal wisatawan juga terkoreksi positif. Di tahun 2017, rata-rata lama waktu tinggal mencapai 3,54 hari. Ini melebihi dari target yang sebesar 3,40 hari.
Kini Riau mematok target 60.824 wisman atau naik 3.308 orang. Lalu, naik lagi menjadi 64.332 pada 2019. Untuk wisnus pada 2018 dipatok 6.550.120 orang. Naik lagi menjadi 6.828.150
pada tahun 2019. Demikian pula dengan rata-rata lama tinggal. Targetnya menjadi 3,75 hari pada 2018. Untuk 2019 durasinya menjadi 3,90 hari.
"Kami punya rencana yang jelas. Kami sudah memiliki perhitungan terkait target kunjungan wisatawan dan lama tinggal di sini. Kami harus terus melakukan evaluasi. Tujuannya agar wisatawan yang datang itu lebih banyak dan mau tinggal lebih lama lagi," ia menambahkan.
Riau terusberinovasi mengembangkan destinasi. Mereka punya Kampung Selfie di Tembilahan. Konsep wisata bahari terpadu Pantai Marina Puak segera berdiri di Dumai. Pantai ini akan dibangun panggung hiburan besar, pusat cenderamata, serta sarana pendukung lainnya. Soal harga pun tetap ditekan murah.
Menpar Arief Yahya juga ikut optimis. Kemandirian daerah akan segera terwujud dengan andalan pariwisata. "Rugi kalau kami nggak pilih pariwisata karena pariwisata sudah ditetapkan sebagai leading sector perekonomian," kata Menpar.
Bahkan di 2018, Presiden Joko Widodo juga menetapkan sektor unggulan. Pariwisata berada di unggulan nomor dua, di bawah pertanian dan di atas perikanan. "Presiden berkomitmen mengembangkan pariwisata. Di mana seluruh kementerian/lembaga harus mendukung," Menpar menambahkan.
Hal yang dinilai sangat wajar mengingat pertumbuhan sektor pariwisata Indonesia juga yang tertinggi di regional dan global. Pertumbuhan pariwisata Indonesia mencapai 25 persen, empat kali lebih besar di regional dan global serta lima kali lebih besar dibanding negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Thailand. Itu artinya, secara keseluruhan marketing pariwisata Indonesia dan produknya juga baik.
Berikan Komentar
Kalau pupuk dan BBM distribusinya bisa tertutup, harusnya Elpiji...
270
Bandar Lampung
2468
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia