Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Pejabat Sibuk Konflik Internal, Pengusaha Peralatan Pesta di Tulangbawang Makin Merana
Lampungpro.co, 06-Jul-2020

Amiruddin Sormin 1821

Share

Suasana sanggar peralatan pesta milik Ismu di Menggala, Tulangbawang, Minggu (5/7/2020). LAMPUNGPRO.CO/ISMU

MENGGALA (Lampungpro.co): Kebijakan pencabutan Maklumat Kapolri tentang kepatuhan terhadap kebijakan pemerintah dalam penanganan penyebaran virus Corona (Covid-19), belum membawa angin segar bagi pengusaha peralatan pesta di Tulangbawang. Pasalnya, pasca pencabutan itu belum ada tindak lanjut dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulangbawang mengenai larangan berkumpul.

Menurut Ismu Athoilah, pengusaha peralatan pesta di Tulangbawang, Pemkab lambat menyikapi kebijakan tersebut, sehingga bisnis belum bergerak. Dia justru mengapresiasi Pemda Kabupaten Pringsewu, yang cepat tanggap menyikapi pencabutan maklumat larangan berkerumunan atau berkumpul oleh Kapolri.

"Pringsewu yang zona kuning saja sudah melakukan simulasi new normal kegiatan hajatan dan walimahan. Sedangkan Kabupaten Tulangbawang yang zona hijau, Bupatinya masih sibuk seremonial, pencitraan, konflik internal jabatan, dan kekuasaan," kata Ismu, sapaan akrabnya, kepada Lampungpro.co, Senin (6/7/2020).

Melalaui pesan Whatsapp Ismu menyampaikan keperihatinannya. "Selama ini saya punya usaha wedding dan sewa peralatan pesta. Ada 50 pekerja termasuk biduan dan pemain orgen mengantungkan hidup dalam usaha ini. Dulu sebelum ada pandemi Covid 19 rata-rata Rp350 juta omzet didapat setiap bulan. Tapi saat ini tidak ada sama sekali pemasukan," kata dia.

BACA JUGA: Maklumat Kapolri Dicabut, Pemprov Lampung Siapkan Pergub Atur Hajatan dan Kegiatan Masyarakat

Kondisi ini merata dialami para pengusaha seperti dia di Tulangbawang. Dia mengaku miris dan sedih memikirkan nasib rekan-rekannya yang terlibat bisnis ini. "Tidak tega rasanya saat mereka datang ke rumah minta dibagikan beras untuk dimakan kebutuhan hari itu. Kalau soal kebutuhan saya pribadi saya tidak risau, saya masih sendiri belum berkeluarga," ujarnya.

Keluhan itu, kata dia, tidak ada urusan politik. "Saya murni berkeinginan agar pemerintah Tulangbawang segera mengizinkan rakyat beraktivitas seperti semula, agar ekonomi bisa berputar lagi. Saya tidak mengemis minta bantuan, hanya minta kami diperbolehkan beraktivitas dan bekerja," kata Ismu. (PRO1)\

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Lampung Dipimpin Mirza-Jihan: Selamat Bertugas, "Mulai dari...

Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...

23465


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved