JAKARTA (Lampungpro.com): Kehebohan terjadi di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) pada Selasa (30/1). Sosok Ayu Laksmi sukses membius tamu undangan yang hadir saat Launching Fest in Fest 2018.
Segenap pengunjung yang hadir kompak mengangkat ponsel sambil merekam penampilan solo Ayu Laksmi. Mereka takjub dengan tarian, musik, busana serta tata panggung pemeran 'Ibu' dalam film Pengabdi Setan karya Joko Anwar itu.
"Senang sekali, ini merupakan salah satu impian saya bisa tampil di Kemenpar. Kerumunannya tidak terlalu besar tapi tepat. Dan orang-orang yang hadir sangat mengapresiasi terhadap kesenian tradisonal," kata Ayu Laksmi saat ditemui seusai penampilannya di Balairung Soesilo Sudarman pada Selasa (30/1).
Wanita yang lahir di Singaraja, Bali pada 25 November 1967 itu mengaku kesulitan mencari panggung yang sesuai. Launching Fest In Fest ini merupakan moment yang tepat untuk mempromosikan kebudayaan yang ada di Indonesia. "Ketika tampil di luar negeri, saya selalu berupaya untuk mempromosikan kebudayaan Indonesia. Serta mengajak mereka datang ke Tanah Air. Dengan seni bisa mengajak orang untuk unity of diversity," ia menambahkan.
Ayu bukan orang baru di dunia seni pertunjukan. Sebelum membintangi Pengabdi Setan, ia pernah berperan di The Seen and Unseen. Film yang tayang perdana di Toronto International Film Festival (TIFF) 2017.
Pada dekadeā1990-an, Ayu bahkan sempat dikenal sebagai seorang lady rocker. Hingga kini, ia sering tampil dalam berbagai panggung atau festival musik lokal, nasional, hingga internasional. Ia sering kali bernyanyi, memainkan alat musik, menulis lagu hingga menari.
"Saya terus mengkombinasikan antara seni tradisional yang saya bawakan diera modern saat ini. Sehingga jadilah seni pertunjukan yang kekinian," Ayu melanjutkan.
Ayu memiliki cara halus mempromosikan Indonesia di setiap pertunjukan. Salah satunya dengan tampil menggunakan kostum tradisional yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Kemudian membawa wewangian seperti aroma therapy khas Indonesia.
"Saat mereka datang lalu melihat, nuansanya sudah Indonesia. Sehingga mereka akan penasaran dan secara langsung merupakan ajakan untuk datang ke Indonesia" ia mengakhiri.
Senada dengan Ayu, Menpar Arief Yahya juga mengaku tidak meragukan kreasi seniman Indonesia yang sarat dengan nilai-nilai budaya. Ia percaya seniman-seniman Indonesia seperti Ayu Laksmi dan lain-lain. Tinggal financial value yang harus dipoles habis, maka kami akan lebih cepat berlari, karena modal creative value sudah di tangan," kata Menpar.
#Menurut Arief Yahya, budaya menjadi salah satu alasan wisatawan mau liburan ke suatu daerah. Oleh karena itu budaya harus dilestarikan mengingat memiliki nilai ekonomis. Ia mendorong agar para penggiat kebudayaan mampu menghasilkan daya kreasi yang bernilai komersil tinggi. Dengan demikian masyarakat bisa mendapatkan suguhan gerak tari yang berkualitas. "Yang terpenting, budaya harus terus dilestarikan. Semakin dilestarikan, akan makin mensejahterakan," Menpar mengakhiri.
Berikan Komentar
Lampung Selatan
383
Olahraga
325
Kominfo Lampung
326
353
06-Jul-2025
331
06-Jul-2025
326
06-Jul-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia