Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Pemerintah Pusat Adopsi Kemitraan Budidaya Pisang Mas Tanggamus GGP dan Petani ke Nasional
Lampungpro.co, 01-Mar-2021

Amiruddin Sormin 1695

Share

Government Relations and External Affair Director GGP, Welly Soegiono saat menjelaskan proses pasca panen pisang mas Tanggamus, Minggu (28/2/2021). LAMPUNGPRO.CO

SUMBER REJO (Lampungpro.co): Pemerintah pusat tertarik mengadopsi kemitraan budidaya pisang mas Tanggamus antara PT Great Giant Pineapple (GGP) dan petani. Pemerintah ingin model kemitraan berbasis 4.0 ini bisa diterapkan secara nasional.


"Kami ingin agar kemitraan yang dijalankan PT GGP ini dapat juga diterapkan di tempat lain, seperti di Jawa dan lainnya," kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat berkunjung ke salah satu sentra budidaya pisang mas Tanggamus di Desa Sumber Rejo, Kecamatan Sumber Rejo, Tanggamus, Minggu (28/2/2021).

Kunjungan ini juga diikuti Menteri Agraria dan Tata Ruang RI, Sofyan A. Djalil, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, dan Government Relations and External Affair Director GGP, Welly Soegiono. Kunjungan dilakukan di kebun pisang kemitraan Koperasi Produsen Tani Hijau Makmur. 

BACA JUGA: Berkat Konsep CSV, Petani Kopi dan Padi pun Minat Tumpang Sari Pisang Mas Tanggamus

Di lokasi ini ada 0,5 hektare dari total 700 hekrare kemitraan GGP. Lokasi ini berada 450 meter dari permukaan laut dan dikelola secara bersama petani di bawah binaan PT GGP. 

Menteri Koperasi dan UKM, berharap agar pengusaha dan petani dapat terus bermitra dan petani agar memanfaatkan koperasi sebagai wadah untuk mengembangkan usaha perkebunan pisang. Menteri mengatakan kehadirannya bersama Menteri Agraria dan Tata Ruang untuk mendukung UKM dan dunia usaha di Lampung. 

"Kehadiran saya untuk melihat secara langsung model yang dijalankan di Lampung, yaitu kemitraan antara pengusaha dan petani," ujar Teten.

Menteri juga memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Lampung yang mengembangkan kemitraan antara pengusaha besar dan petani seperti di Tanggamus. Hal senada diungkapkan Menteri Agraria dan Tata Ruang RI, agar model kemitraan yang dijalankan di Lampung dapat juga dijalankan di daerah lain di Indonesia.

SIMAK JUGA: Kemitraan GGP-Petani Berbasis Industri 4.0 Bawa Pisang Mas Tanggamus Tembus Dunia

Di sesi dialog, pengelola kebun menjelaskan teknis budidaya dengan jarak tanam 1 meter dan jumlah tanaman sebanyak 700 batang, kebun seluas 0,5 hektare mampu memproduksi buah pisang siap panen sebanyak 4-5 ton sekali panen. Menurut Suroto, pengelola Kebun, diperlukan waktu tujuh bulan sejak mulai tanam hingga mencapai buah siap panen.

Di tingkat petani harga 2.500/kg. Selain disukai pedagang dan konsumen rasanya lebih enak dibandingkan jenis lain. Kualitas dan ketahananannya juga baik.

Menurut Mujianto, dari Kelompok Tani Arjuna, pengelolaan pisang kelompoknya mampu mengelola buah pisang 3 ton per hari. Pasokan pisang dari wilayah sekitar dan dilakukan pengolahan hingga siap jual. Pasar komoditi pisang ini adalah Jakarta. (PRO1)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Pilgub Lampung, Peruntungan Arinal Djunaidi Berhenti di...

Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...

1747


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved