SULAWESI (Lampungpro.com): Kepala Pusat Penelitian Sumber Daya Regional Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Ganewati Wuryandari menjelaskan pelaku terorisme dan jaringannya saat ini tidak bisa diidentifikasi hanya berdasarkan penampilan fisik. Tetapi dapat ditelusuri dengan melihat pemikiran yang berbeda, Jumat (31/8/2018).
Ia menambahkan, selain memiliki pemikiran berbeda, para pelaku terorisme dan jaringannya juga cenderungan bersikap intoleran, menyebarkan ujaran kebencian, mengemukakan ide-ide radikal di forum keagamaan dan bermasyarakat, serta bertindak tidak sewajarnya masyarakat pada umumnya.
Melalui pengenalan ciri-ciri pelaku terorisme dan jaringannya tersebut, Ia berharap aparatur di tingkat kelurahan dan desa dapat memprakarsai terbangunnya kewaspadaan, misalnya dengan menghidupkan kembali tradisi Siskamling dan melakukan pendataan dan pengawasan terhadap pendatang baru.
Ia mengatakan, terjadinya radikalisasi pada diri seseorang hingga masuk ke dalam jaringan terorisme dikarenakan hanya memiliki pemahaman dangkal terhadap ilmu agama, pengaruh saudara, dan guru keagamaan. Selain itu, seseorang juga bisa menjadi teroris karena kesenjangan sosial, soladiratitas komunal, tidak puas dengan perubahan politik, dan pelampiasan dendam.
Berikan Komentar
Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...
317
Lampung Selatan
25515
Humaniora
3355
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia