YOGYAKARTA (Lampungpro.co): Tim Peneliti Higher Education Leadership on Agricultural and Food Rights for Environmental Sustainability (Harvest) Universitas Lampung (Unila), mempresentasikan hasil riset berjudul "Who are the Organic Farmers? Insights from Organic Vegetables Farming in South Lampung," pada ajang The 3rd International Conference on Organic Agriculture in the Tropics (Orgatrop).
Konferensi Internasional tersebut, diselenggarakan oleh Departemen Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta pada 1-4 September 2025.
Tim peneliti terdiri atas Fuad Abdulgani (Sosiologi), Dodi Faedlulloh (Administrasi Negara), Indra Jaya Wiranata (Hubungan Internasional), Susana Indri Caturiyani (Administrasi Negara), Tumiar Katarina Manik (Agronomi dan Hortikultura), serta Paul Timotiwu (Agronomi dan Hortikultura).
Penelitian tersebut, bertujuan untuk mengungkap keragaman sosial petani yang terlibat dalam pertanian organik, dengan fokus pada komunitas petani padi di Kecamatan Candipuro, Lampung Selatan.
Melalui pendekatan studi kasus, data dikumpulkan melalui observasi lapangan, survei sosial ekonomi, diskusi kelompok terfokus (FGD), serta wawancara dengan pelopor dan rumah tangga petani organik.
Dalam presentasi yang diwakili Fuad Abdulgani, hasil penelitian menunjukkan praktik pertanian organik tidak semata-mata dapat dipahami sebagai alternatif teknis dari pertanian konvensional, tetapi berkaitan erat dengan ekonomi rumah tangga, pembagian kerja berbasis gender, dan struktur agraria lokal.
Temuan penting lainnya adalah peran petani pionir yang didukung jaringan NGO dan program pemerintah dalam mendorong budidaya organik.
Namun pengembangan pertanian organik di kawasan pedesaan, yang sebagian besar dihuni petani gurem dengan ketergantungan tinggi pada tenaga kerja rumah tangga, memerlukan perhatian pada aspek pluriaktivitas, rasio luas lahan terhadap tenaga kerja, serta pembagian kerja gender.
Konferensi internasional Orgatrop 2025 mengusung tema "Exploring Challenges and Opportunities in The Era of Global Change," dan menjadi forum pertukaran gagasan global mengenai tantangan dan peluang pengembangan pertanian organik di kawasan tropis.
Kehadiran Tim Harvest Unila dalam forum internasional tersebut, tidak hanya menjadi bagian dari diseminasi Proyek Harvest yang didanai Uni Eropa melalui program Erasmus+, tetapi juga menegaskan kontribusi akademisi Indonesia dalam memperkaya diskursus global tentang pertanian organik, keadilan agraria, dan pembangunan berkelanjutan.
Proyek Harvest sendiri, berlangsung selama tiga tahun dengan tujuan utamanya memperkuat peran perguruan tinggi dalam mendukung transisi menuju praktik pertanian ekologis berkelanjutan di Asia Tenggara.
Salah satu strategi utamanya adalah pengembangan micro course dan micro credential, yang dirancang untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan ekologi, serta kapasitas lintas disiplin yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja dan masyarakat masa depan. (***)
Editor : Febri Arianto
Berikan Komentar
Para kepala daerah di Lampung punya kesempatan untuk membuktikan...
14429
250
10-Sep-2025
248
10-Sep-2025
243
10-Sep-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia