BANDA ACEH (Lampungpro.com)-Bencana mendatangkan berkah. Mungkin itulah ungkapan yang pas untuk menggambarkan peringatan 13 tahun gempa dan tsunami di Aceh, 25-26 Desember 2017 nanti. Banyak yang dibuat penasaran. Banyak juga yang ingin menuntaskan keingintahuannya soal gempa dahsyat dan tsunami di Aceh. Bagi yang penasaran, silakan datang ke Gampong Meunasah Masjid, Kecamatan Leupung, Aceh Besar, akhir tahun nanti.
Memori tentang tsunami jadi pemandangan menarik. Ini sekaligus mendorong wisatawan untuk mendekatkan diri kepada Allah yang Maha Kuasa, ujar Kadisbudpar Aceh, Reza Pahlevi didampingi Kepala Bidang Pemasaran Disbudpar Aceh, Rahmadhani, Minggu (24/12).
Dan faktanya, tsunami Aceh mengundang rasa penasaran. Banyak wisatawan yang ingin tahu langsung, bagaimana tsunami memporakporandakan Aceh. Hal-hal yang di luar perkiraan akhirnya bisa dilihat wisatawan. Kondisi ini pula yang bisa dikaitkan dengan wisata religi. Wisatawan jadi diingatkan, kalau Allah sudah berkehendak, apa pun bisa terjadi.
Itu sebabnya kami mengangkat tema Melawan Lupa, Bangun Kesadaran Masyarakat menuju Budaya Siaga Bencana. Bagi yang ingin tahu, silakan ke halaman Masjid Al Ikhlas, Gampong Meunasah Masjid, Kecamatan Leupung, Aceh Besar, 26 Desember nanti, katanya.
Lantas mengapa lokasinya di Kecamatan Leupung? Kenapa juga bukan di Banda Aceh yang menjadi Ibukota Provinsi? Kecamatan Leupung juga merupakan ikon kebangkitan masyarakat. Kecamatan Leupung yang berada di pesisir barat Aceh merupakan salah satu daerah yang paling parah dihantan tsunami, katanya.
Kegiatan yang sudah disiapkan sangat banyak. Dari mulai zikir, doa dan santunan anak yatim, semua siap menyapa Minggu, 25 Desember. Keesokan harinya, ada ziarah ke Kuburan Massal di Kuburan-Kuburan Leupung, Aceh Besar.
Kegiatan pendukungnya jangan ditanya lagi. Jumlahnya sangat banyak. Ada Aceh World Solidarity Tsunami Cup (AWSTC) 2- 6 Desember 2017, aksi tanam 13.000 Pohon di Leupung serta pameran Aceh Beyond the Tsunami di Museum Tsunami, Aceh Art CommunityJapan di Museum Tsunami.
Bagi yang suka fotografi, ada Pameran Foto Bersama Lintas Komunitas, 20-26 Desember 2017 di Museum Tsunami. Selain itu, ada juga Pameran Temporer 13th Aceh Tsunami The Light of Life 23-26 Desember 2017, Pameran Seni Rupa Saweu Sikula, Leupung Zikir International 2017. Serta peringatan Tsunami oleh komunitas serta masyarakat gampong lainnya yang tersebar di seluruh Kabupaten/Kota di Aceh.
Masih belum puas? Silakan kunjungi beberapa lokasi yang terdampak tsunami. Sekarang, lokasi-lokasi tadi sudah bertransformasi menjadi daerah tujuan wisata. Di deretan teratas ada Monumen Aceh Thanks to the World di Lapangan Blang Padang. Di sekeliling lapangan, ada monumen yang bertuliskan kata Terima Kasih dan Damai yang diterjemahkan ke dalam bahasa puluhan negara yang telah membantu Aceh.
Setelah itu, ada Kapal di Atas Rumah (Boat on the Roof). Destinasi ini ada di Lampulo, Banda Aceh. Ini merupakan situs peristiwa tsunami, yakni sebuah kapal feri yang berlabuh di atas atap rumah penduduk. Di dalam situs ini terdapat informasi detail tentang apa yang dialami kapal tersebut sewaktu peristiwa tsunami.
Ada juga Kapal PLTD Apung I. Letaknya di Desa Punge, Blang Cut, Jaya Baru, Banda Aceh. Sama seperti kapal sebelumnya, ini merupakan kapal yang terdampar ke tengah daratan. Bedanya, Kapal PLTD Apung I ini ukurannya lebih besar. Di sekitar pintu masuk situs ini terdapat monumen tsunami. Pengunjung dapat naik langsung ke bangkai kapal ini untuk melihat pemandangan kota dari atas kapal.
Setelah itu, ada Taman Edukasi Tsunami. Taman Edukasi Tsunami berlokasi dekat dengan kapal PLTD Apung I. Luasnya 4500 meter kubik dan berlokasi di Desa Punge, Blang Cut, Jaya Baru, Banda Aceh. Taman ini menyediakan informasi tentang tsunami, kesaksian sejarah, serta foto-foto tsunami di Aceh. Selain itu, taman ini juga dilengkapi dengan fasilitas rekreasi, termasuk taman bermain, teater, dan fasilitas publik seperti rest area dan sebagainya.
Masjid Baiturrahman, Banda Aceh, juga layak disambangi. Masjid ini merupakan salah satu masjid terbesar di Aceh. Ketika diterpa tsunami, bangunan masjid ini selamat dan hanya terdapat kerusakan kecil saja. Bahkan, ketika itu, masjid ini dijadikan tempat perlindungan masyarakat Aceh dari serbuan gelombang tsunami. Masjid ini berada di Jalan Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh.
"Saya berharap Aceh menjadi daerah yang maju dan berkembang dari semua sisi aspek termasuk pariwisata," ujar Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI. (*)
Berikan Komentar
Pariwisata memang butuh ikon, tapi tak harus menimbulkan keriuhan...
3099
EKBIS
9302
Tulang Bawang
6755
Lampung Tengah
4468
Lampung Selatan
4121
108
13-May-2025
162
13-May-2025
132
13-May-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia