PLN Saat Jumpa Pers MoU Pengembangan Kendaraan Listrik | Lampungpro.co/Dok PLN

JAKARTA (Lampungpro.co): Sebagai salah satu pemegang saham dari Indonesia Battery Corporation (IBC), PT PLN (Persero) mendukung penuh langkah strategis IBC untuk mempermudah pengguna motor listrik (Molis), melalui upaya standardisasi perangkat baterai.

Hal tersebut tercermin dalam agenda penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara IBC dengan tiga manufaktur yakni Gesits, Alva, dan Volta di Jakarta pada Selasa (28/3/2023).

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengungkapkan, kolaborasi ini akan mempermudah pengguna Molis melalui standardisasi dan beragam inovasi bagi ekosistem kendaraan listrik.

"Dengan sinergi ini, maka fasilitas infrastruktur KBLBB dapat digunakan secara cross platform, mendorong standardisasi dan berbagai inovasi-inovasi lainnya dalam pengembangan motor listrik," kata Darmawan Prasodjo dalam keterangannya, Jumat (31/3/2023).

Menurut Darmawan Prasodjo, kolaborasi akan mengakselerasi ekosistem kendaraan listrik, sehingga akses dan pelayanan yang optimal bagi masyarakat makin terpenuhi.

"Untuk mempercepat ekosistem kendaraan listrik lebih masif lagi di tengah masyarakat, dibutuhkan akses dan pelayanan yang optimal bagi masyarakat, untuk itu kolaborasi perlu dilakukan oleh semua pihak," ujar Darmawan.

Darmawan menilai, integrasi dengan para produsen motor listrik mampu memberikan kemudahan bagi pelanggan, sehingga tak perlu khawatir untuk penukaran baterai.

Sementara itu, Direktur Utama IBC, Toto Nugroho mengungkapkan, standarisasi baterai sangat penting dilakukan, karena erbedaan antara charging panel dengan baterai, membuat pilihan masyarakat atas kendaraan listrik menjadi minim. Dengan standar yang baku dan sama, maka mendorong minat masyarakat memiliki kendaraan listrik.

Gambaran besar dari kerjasama tersebut layaknya kartu ATM bersama, meski ada beberapa jenis mesin ATM yang berbeda dan dari berbagai jenis bank, namun jenis kartu ATM apapun bisa dipergunakan secara general.

Disisi lain, Direktur Utama PT WIKA Industri Manufaktur (GESITS), Bernardi Djumiril menjelaskan, transisi dari kendaraan BBM ke kendaraan listrik memang tidak bisa dilakukan sendiri. Butuh kolaborasi dan proses penyempurnaan terus menerus, untuk menjawab kebutuhan pelanggan.

Editor : Febri Arianto