Hasil proyeksi dari model-model ini kemudian dibandingkan dengan data aktual dari BMKG, sehingga diperoleh model terbaik untuk setiap kecamatan. Hasil akhirnya berupa 24 proyeksi curah hujan untuk seluruh wilayah Lampung Timur, dengan cakupan waktu 20 tahun ke depan (2025–2045).
Prediksi: Ada Wilayah Semakin Basah, Ada yang Semakin Kering
Dari hasil sementara penelitian, diperkirakan akan terjadi pergeseran zona agroklimatologi di beberapa kecamatan. Artinya, perubahan iklim akan menyebabkan wilayah tertentu menjadi lebih basah dan cocok untuk tanaman padi atau hortikultura, sedangkan wilayah lain justru akan semakin kering dan mungkin lebih sesuai untuk tanaman seperti singkong atau jagung.
Peneliti memperkirakan bahwa model iklim yang digunakan pun tidak akan seragam di semua kecamatan, mengingat perbedaan karakteristik geografis dan pola curah hujan lokal. Oleh karena itu, penyesuaian strategi tanam berbasis lokal sangat penting.
Penelitian yang dijadwalkan selesai pada November 2025 ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi berbasis data untuk mendukung kebijakan pertanian di Lampung Timur. Selain itu, hasil studi ini juga dapat digunakan oleh penyuluh pertanian, pemerintah daerah, dan lembaga riset untuk menyusun peta agroklimat terbaru dan strategi adaptasi pertanian berkelanjutan.
Berikan Komentar
Bang Amiruddin Sormin namaya. Dari situlah, awal perkenalan kami,...
12721
178
22-Oct-2025
178
22-Oct-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia