Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Pesantren Harus Sumbang Energi Positif untuk Bangsa
Lampungpro.co, 20-Feb-2017

Lukman Hakim 782

Share

JAMBI (Lampungpro.com): Pondok pesantren diharapkan mampu menyumbang lebih banyak lagi energi positif untuk bangsa. "Tantangan Indonesia saat ini jauh lebih berat daripada tahun-tahun sebelumnya dan pondok pesantren harus bisa menjawab tantangan itu," kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, saat menghadiri Milad Ke-40 Pondok Pesantren Diniyah Putri Muara Bungo, Jambi, Sabtu (18/2/2017) lalu.

Menurut Mensos, tantangan yang cukup berat adalah dampak negatif globalisasi dan mudahnya akses informasi serta ancaman bahaya narkoba. Untuk itu, kiai di pondok pesantren juga harus melek teknologi informasi. Menurut Khofifah, teknologi informasi saat ini sudah menjadi kebutuhan hampir semua lapisan masyarakat, terutama generasi muda.

Sehingga, tidak jarang ditemui banyak kejahatan yang memanfaatkan teknologi informasi seperti perdagangan orang, prostitusi online, dan narkoba. "Informasi yang bagus banyak, dan yang negatif pun juga banyak. Jika kiai dan ulama tidak memahami teknologi informasi bagaimana bisa berperan aktif membendung yang negatifnya," kata dia.

Peran teknologi informasi, lanjut Khofifah, sebenarnya bisa juga dimanfaatkan untuk kepentingan dakwah Islamiah. Dengan demikian jangkauan umat yang terpapar dakwah bisa jauh lebih besar dan luas. Khofifah menambahkan, dengan melek teknologi informasi maka ke depan pondok pesantren bisa melahirkan SDM unggul, baik dari sisi spiritualitas maupun teknologi sehingga mampu menjawab tantangan globalisasi budaya dan ekonomi. 

Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga menyoroti peran kaum perempuan dalam membentuk karakter bangsa. Menurutnya, di era saat ini perempuan dituntut jauh lebih maju, berwawasan luas, cerdas, modern, dan bermartabat. "Perempuan tidak lagi hanya berkutat dengan urusan domestik rumah tangga, namun juga kebangsaan," kata dia. 

Khofifah menuturkan perempuan Indonesia harus menjadi pilar dalam membentengi anak-anak agar tidak menjadi antisosial. Perempuan Indonesia juga harus mampu menjaga ketahanan sosial dan kesejahteraan keluarga. "Seiring tuntutan zaman, perempuan dituntut untuk merevitalisasi pola pengasuhan dan proses pendidikan anak-anak di dalam keluarga," kata dia. (*/ANT/PRO2) 

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Sepak Bola, Cara Hebat Pemimpin Menghibur Rakyat

Boleh saja menghujat kita dijajah Belanda selama 350 tahun....

321


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved