Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Riau Punya 64 Event Untuk Mengisi 2018
Lampungpro.co, 13-Feb-2018

991

Share

Riau Punya 64 Event Untuk Mengisi 2018, Riau memiliki event beragam

JAKARTA (Lampungpro.com): Komitmen Provinsi Riau untuk mengembangkan pariwisata sudah terlihat. Ada 64 Calendar of Event (CoE) yang dirilis pada Senin (12/2/2018).

Riau memiliki event beragam. Ada seni dan budaya, konser musik, kuliner, konsep bahari, hingga sport tourism. Tiga di antara kegiatan tersebut berstatus Wonderful Event Riau.

"Perkembangan pariwisata Provinsi Riau sungguh luar biasa. Untuk 2018, semua potensi yang ada terus dioptimalkan. Kami harus mengejar jumlah kunjungan wisatawan di tahun ini. Harapannya, pendapatan daerah semakin positif," kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau, Fahmizal.

Tahun lalu, Riau sukses besar. Provinsi berjuluk Bumi Lancang Kuning meraih income sebesar Rp 4,2 triliun. Itu merupakan buah dari lonjakan signifikan kunjungan wisatawan.

Riau dikunjungi 101.904 wisatawan mancanegara (wisman). Jumlah itu meningkat 44.388 atau 177,2 persen dari target. Sementara kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) mencapai 6.534.683 orang. Rata-rata durasi waktu tinggal 3,54 hari. Padahal targetnya hanya 3,40 hari.

"Wajar bila jumlah Calendar of Event yang disiapkan saat ini sangat banyak. Kami sangat optimistis event-event itu akan menjadi daya tarik bagi wisatawan. Sebab, segala sesuatunya sudah diatur rapi," kata Fahmizal menambahkan.

Yang tidak kalah luar biasa, semua wilayah di Provinsi Riau akan turut bergeliat. Sebab, venue 64 CoE tersebar merata di 12 kabupaten/kota. Pilar event terpusat di Pelalawan, Siak, dan Indragiri Hilir.

Pelalawan akan menggelar 13 event, atau terbanyak dibandingkan daerah lain. Sedangkan Siak dan Indragiri Hilir memiliki 12 event. Untuk jumlah event paling sedikit dimiliki Indragiri Hulu, Dumai, dan Kuantan Singingi, yang masing-masing hanya menggelar satu event.

"Pariwisata pada dasarnya harus menghidupkan daerah. Kami selalu menawarkan konsep lebih segar di setiap tahun. Dengan karakter unik masing-masing, semua event akan lebih menarik," kata Fahmizal melanjutkan.

Sedangkan event yang diberi label Wonderful Event Riau yaitu Bakar Tongkang di Rokan Hilir pada 29-30 Juni, Pacu Jalur di Kuantan Singingi pada 22-25 Agustus dan Festival Bono di Pelalawan pada 24-25 November. Menurut Kabid Pemasaran Area II Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Hendry Noviardi, gema ketiga kegiatan berlabel Wonderful Event Riau harus mendunia.

"Nilai Festival Bono, Bakar Tongkang, dan Pacu Jalur itu luar biasa. Event-event itu harus mendunia. Dukungan akan diberikan Kemenpar. Secara umum, kami juga siap mempromosikan semua potensi wisata yang ada di Riau. Untuk itu, kami sangat membutuhkan dukungan dan kesadaran masyarakat," kata Hendry.

Untuk turut mengatrol potensi pariwisata Bumi Lancang Kuning, evaluasi juga diberikan. Hendry menambahkan, investasi saat ini sangat diperlukan. Kebutuhan ini sangat mendesak pada kawasan destinasi pariwisata Bono, Pacu Jalur dan Bakar Tongkang.

"Potensi pariwisata sangat besar di sana. Namun, infrastrukturnya belum optimal. Masih membutuhkan banyak dukungan investasi," kata Hendry menambahkan.

Secara umum, Provinsi Riau menjadi daerah tujuan investasi yang cukup ideal. Pada 2017 lalu, Penanaman Modal Asing (PMA) yang masuk ke Bumi Lancang Kuning mencapai 0,48 Juta Dolar AS atau tumbuh 0,04 persen. Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai 2,73 juta Dolar AS atau tumbuh 0,90 persen. Menurut Hendry, Riau harus menjadi destinasi pariwisata unggulan.

"Kami yakin dengan konsep yang lebih bagus, maka para investor akan datang. Sebab, potensi Riau itu sangat besar. Kami juga memiliki target yang jelas ke depan. Semua sudah dibuktikan di tahun lalu," kata Hendry melanjutkan.

Target besar sudah dicanangkan tahun ini. Wisman dibidik 60.824 wisman atau naik 3.308 orang. Lalu, naik lagi menjadi 64.332 pada 2019. Untuk wisnus, pada 2018 dipatok 6.550.120 orang. Naik lagi menjadi 6.828.150 pada 2019. Rata-rata lama tinggal pun dipatok menjadi 3,75 hari pada 2018. Untuk 2019 durasinya menjadi 3,90 hari.

Menteri Pariwisata Arief Yahya, mengaku sangat mendukung geliat pariwisata di Riau. Namun, Menteri mengingatkan agar kalender pariwisata bisa berjalan sesuai rencana.

"Kekuatan pariwiata Riau itu sungguh luar biasa. Untuk itu, pastikan kalender event berjalan sesuai schedule. Jangan sampai tata waktunya berubah. Ini penting bagi wisatawan yang akan berkunjung ke sana," kata Arief.

#

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya

Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved