SANUR (Lampungpro.com)-Pulau Bali kembali membuat gebrakan untuk memikat para wisatawan datang berkunjung. Kali ini akan mempertontonkan�wayang pada layang-layang di langit dan bergerak terus, pada Sanur International Kite Festival (SIKF) 2017 dii Pantai Mertasari Sanur, 3-8 Agustus 2017.
Menonton wayang pada layang-layang di langit memang tergolong aneh. Sangat out of the box. Seni, aerodinamika, budaya, termasuk filosofi, sejarah dan imaji inovatif, disajikan di rangkaian kegiatan Sanur Village Festval (SVF) yang digelar di Pantai Mertasari Sanur, Bali.
Tema yang sarat filosofi ini diterjemahkan para kreator layang-layang dalam berbagai figur dari pewayangan. Sedangkan pada sesi wayang Sutasoma akan disuguhkan figur-fugur dunia pewayangan seperti Bima, Kresna, Hanoman, Gatot Kaca, Dasamuka dan lainnya.
Kadek Armika, kreator sekaligus master layang-layang Sanur ini menambahkan Sutasoma dengan filosofi luhur sebagai bingkai pameran layang-layang merupakan upaya menghadirkan kembali memori kultural dengan prinsip keseimbangan yang merupakan salah satu ciri budaya luhur.
Bagi dia, wayang kulit adalah bentuk penerjemahan budaya luhur yang memiliki kedalaman tentang hakekat kehidupan. Dan itu kemudian menjadi bagian inspirasi dalam melihat banyak aspek realita saat ini.
"Hakikat Bhinneka Tunggal Ika akan terlihat dari peserta yang berbeda-beda dari berbagai pelosok, baik daerah, suku, agama dan kepercayaan dan lebih-lebih peserta internasional. Inilah bukti bahwa layang-layang mampu berbicara secara universal yang tidak hanya pada tataran estetika visual," katanya.
Selain layang-layang tokoh pewayangan, layang tradisional baik khas Sanur maupun pada umumnya seperti bebean, janggan dan pucukan tetap dipamerkan serta dikompetisikan, termasuk karya inovatif dan kontemporer.
Dari mulai kelas anak-anak sampai dewasa, semuanya langsung diserbu traveller yang ingin ikut berpartisipas. Bahkan 64 peserta dari 19 negara sudah menyatakan keikutsertaannya.
"Setiap peserta nantinya bisa menampilkan lebih dari satu jenis layang-layang kreasi dengan berbagai bentuk, bermacam bahan dan berbagai ukuran. Festival kali ini juga diiringi berbagai kegiatan penunjang yang bisa dinikmati masyarakat luas yakni pameran layang-layang di Sudakara ArtSpace, Sudamala Suites dan Villas Sanur, workshop, pemutaran film dokumenter," katanya.
Bagi Menpar Arief Yahya, pertunjukan yang unik seperti wayang yang menggunakan layang-layang sebagai media penyampaian pesan dapat dibarengi dengan koneksitas pada industri kreatif dan pariwisata. Apalagi, potensi layang-layang di Sanur sudah dikenal dunia. Bahkan saat ini Sanur menjadi sirkuit layang-layang internasional.
"Festival ini dapat menginspirasi para seniman bereksplorasi dalam karyanya juga menunjang industri ekonomi kreatif. layang layang bisa dibeli wisatawan untuk koleksi," kata Menpar Arief Yahya.
Arief Yahya menambahkan. kreativitas bermain layang-layang itu cukup menarik buat siapa saja, termasuk wisatawan asing. SIKF 2017 ini bisa dipastikan akan menyedot perhatian ribuan turis yang sedang liburan ke Bali.
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4146
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia