BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co):
Provinsi Lampung dikenal sebagai tanah multikultural yang dihuni berbagai etnis dengan kekayaan bahasa, adat, dan budaya. Dalam kehidupan sosial sehari-hari, muncul beragam sapaan akrab yang mencerminkan asal-usul dan identitas kultural warganya. Dari Omega di Menggala hingga Singa Bali di Lampung Timur, istilah-istilah ini menjadi simbol keberagaman yang hidup dalam semangat Sang Bumi Ruwai Jurai.
Istilah Sang Bumi Ruwai Jurai sendiri merupakan filosofi adat Lampung yang berarti "satu bumi dua aliran" atau "satu tanah dua keturunan", merujuk pada dua kelompok adat utama di Lampung, yakni Saibatin (pesisir) dan Pepadun (pedalaman). Filosofi ini menggambarkan persatuan dalam keberagaman, di mana masyarakat dari latar belakang berbeda hidup berdampingan secara harmonis di satu wilayah.
Berikut lima sapaan atau sebutan populer yang dikenal luas di kalangan masyarakat Lampung:
1. OMEGA (Orang Menggala Asli)
Akrab disebut Omega, istilah ini merujuk pada warga asli Menggala, Kabupaten Tulang Bawang. Sapaan ini menunjukkan identitas lokal yang telah menetap jauh sebelum program transmigrasi dan menjadi simbol kebanggaan kultural warga setempat.
2. JASENG (Jawa Serang)
Sapaan Jaseng mengacu pada keturunan Jawa-Banten, khususnya dari Serang, yang bermukim di wilayah Lampung seperti Tulang Bawang, Mesuji, hingga Lampung Tengah. Mereka dikenal menjaga bahasa, dialek, dan tradisi keislaman khas Serang.
3. PUJAKEAUMA (Putra Jawa Kelahiran Sumatera)
Merupakan akronim dari Putra Jawa Kelahiran Sumatera, istilah ini digunakan oleh keturunan transmigran Jawa yang lahir dan besar di Sumatera, terutama Lampung. Mereka telah berakulturasi dengan budaya lokal dan kerap membangun identitas baru sebagai bagian utuh dari Lampung.
4. SEMENDO
Suku Semendo berasal dari Sumatera Selatan dan banyak bermukim di Lampung Barat, Tanggamus, dan Lampung Selatan. Mereka terkenal sebagai perantau tangguh, berbudaya pertanian, dan menjalankan sistem adat matrilokal. Dalam kehidupan sosial, sapaan “wong Semendo” menunjukkan identitas dan solidaritas komunitas.
5. SINGA BALI (Sing Penting Bali)
Istilah ini merupakan sapaan guyonan akrab yang disematkan kepada warga keturunan Bali di Lampung. Singa Bali berasal dari logat Bali “sing penting Bali” yang berarti “yang penting Bali.” Masyarakat Bali banyak tinggal di Lampung Timur, Lampung Tengah, dan Pesawaran. Mereka dikenal menjaga ketat tradisi Hindu dan nilai adat, meski hidup berdampingan dengan suku dan agama lain secara damai.
Keberagaman sapaan ini mencerminkan realitas Lampung sebagai rumah bersama bagi berbagai kelompok etnis. Di tengah perbedaan asal-usul, masyarakat Lampung tetap menjunjung tinggi semangat persatuan, gotong royong, dan saling menghargai.
Dengan filosofi Sang Bumi Ruwai Jurai, Lampung menjadi cerminan Indonesia mini yang terus tumbuh dalam harmoni budaya. Mari jaga Lampung untuk NKRI. (***)
Editor: Amiruddin Sormin Laporan: Tim Lampungpro.co
Berikan Komentar
Lampung Selatan
450
KOPI PAHIT
419
204
24-Jun-2025
373
24-Jun-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia