BATAM (Lampungpro.com): Kabar baik datang dari Bandara Hang Nadim Batam pada Minggu (28/1). Setelah menunggu 1,5 tahun, Seaplane dipastikan mulai beroperasi dari Batam menuju destinasi wisata tersohor, Pulau Bawah Resort di Provinsi Kepulauan Riau.
Kepastian tersebut diungkapkan Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Indroyono Soesilo. Dalam acara itu, Seaplane Pesawat Amphibi jenis Viking Twin Otter-400 dengan kode pesawat DHC-400 nangkring dan akan segera membawa wisatawan ke Pulau Bawah Resort dari Bandara Hang Nadim, Batam.
"Kami sangat bersyukur. Seaplane akhirnya beroperasi. Seaplane baru beroperasi bukan karena Pesawat tidak siap, bukan juga karena pilotnya tidak mampu, atau wismannya tidak ada. Namun karena masalah Perijinan. Dan akhirnya, Seaplane pertama kali untuk berwisata sudah lahir di awal Januari. Alhamdulillah,kata Indroyono.
Menurutnya, karena ini pertama kali Seaplane untuk pariwisata di Indonesia maka penerbangan tersebut harus ada sertifikat pesawat khusus dan harus terregistrasi PK (Indonesia). Tidak hanya itu, pesawat itu bisa terbang juga karena sang pilot harus memilki ijin khusus mendarat di darat dan di air. Lalu Bandara di air juga harus memenuhi persyaratan dan ijin pihak-pihak yang kompeten dan terkait.
Mulai terbangnya Seaplane ini juga merupakan bagian sejarah. Pasalnya, Seaplane tersebut merupakan pengalaman pertama untuk semua Kementerian karena menyangkut berbagai lini termasuk asuransi wisatawan dan sebagainya.Resort Pulau Bawah Kepulauan Riau kini sudah bisa didatangi wisatawan High-End tourists dari Eropa dan Rusia menuju Pulau Bawah Resort untuk 3 malam, termasuk penerbangan Singapura menuju Batam-Pulau Bawah pulang pergi.
Indroyono juga menyampaikan meminta dukungan untuk kelancaran Seaplane project berikutnya yang akan mensasar pembangunan resort di Pulau Widi, Maluku Utara. Semua perijinannya tinggal replikasi saja. Sebagai negara kepulauan, Indonesia perlu meniru Maldives dalam penggunaan Seaplanes. Dirut PT.Dirgantara Indonesia, Elfien Goentoro juga menyatakan modifikasi pesawat N-219 Nurtanio buatan PT.DI menjadi Seaplanes akan dimulai tahun ini.
Dengan Seaplane ini, eksotisme pulau-pulau cantik yang menjadi kekuatan Pesona Indonesia bakal makin terkoneksi. Ini setelah Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub mengeluarkan Certificate Water Aerodrome atau bandara untuk pendaratan seaplanes dengan No PK, perdana di Indonesia. Ini merupakan sebuah terobosan aksesibilitas udara yang sangat ditunggu-tunggu untuk destinasi kepulauan.
"Seaplanes juga bisa beroperasi untuk danau, seperti Danau Toba Sumatera Utara. Selama ini kendala kita salah satunya ada di akses. Dengan 17.000 lebih pulau yang ada di Indonesia, kita jadi membutuhkan banyak bandara," kata pria yang juga sebagai Penasehat Menpar RI.
Ide membuat seaplane di sejumlah destinasi wisata bahari yang punya panorama eksotis merupakan ide yang sangat cerdas. Dengan jurus seperti ini, pariwisata Indonesia bisa segera melewati Maldives. Maklum, secara kuantitas dan kualitas, Indonesia jauh lebih baik dari Maldives. Underwater Indonesia, banyak yang langganan juara dunia.
Menteri Pariwisata, Arief Yahya langsung memberikan dua jempol atas lahirnya terobosan baru ini. Dia pun sangat yakin Indonesia bisa mengalahkan Maldives dalam waktu singkat. "Dengan menggunakan Seaplane maka waktu yang ditempuh akan lebih cepat sehingga turis asing tak bosan menunggu terlalu lama untuk sampai di pulau yang diinginkan," kata Menpar Arief Yahya.
Anambas misalnya. Rute Batam ke Anambas yang biasa ditempuh lebih enam jam dengan kapal cepat, bisa dipangkas menjadi satu jam dengan seaplane. Ini sangat mungkin bisa diterapkan di Kepulauan Seribu, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Danau Toba, Morotai , Labuan Bajo dan Mandalika yang sedang dipersiapkan menjadi 10 Bali Baru," Menpar menambahkan.
Selain lebih cepat, terobosan itu juga berdampak bagus untuk industri kedirgantaraan Indonesia. Maklum, produksi pesawatnya ada di Indonesia. Indonesia unggul di pesawat Amphibi. Jadi ini peluang investasi baru di Seaplane. Untuk pariwisata, pesawat Amphibi lebih hemat, efisien, dan tepat sesuai kondisi yang ada.
#Berikan Komentar
Kominfo Lampung
336
Lampung Selatan
403
381
06-Jul-2025
351
06-Jul-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia