Wawan Ajen tampil secara spontan dengan ekspresif memainkan daun-daun yang menyerupai bayangan gunungan dan wayang kulit. Dikisahkan tokoh Bima dalam semangat dan kesejatiannya dalam mencintai dasar negara, sejatinya Pancasila harus ada dan tertanam dalam hati.
Seperti diketahui, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Asdep Segmen Pasar Personal Kemenpar mendukung acara puncak yang akan dilaksanakan pada 1 Juni 2017 di Lapangan Pancasila, Ende, Flores.
Kabupaten Ende di Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi saksi kehidupan Ir. Soekarno, Presiden Pertama Republik Indonesia. Kentalnya nilai sejarah yang dialami Bapak Plokamator yang lahir pada 6 Juni 1901 dengan daerah ini diabadikan melalui event tahunan Parade Pesona Kebangsaan 2017 untuk napak tilas sejarah Bung Karno di Ende.
Tidak hanya soal Bung Karno, di Ende, destinasi wisatanya sangat banyak dan beragam. Selain Taman Renungan Bung Karno dan Rumah Pengasingan Bung Karno, Pesona Ende memiliki Kampung Adat Wolotopo, Danau Kelimutu (Danau Tiga Warna), Museum Tenun Ikat, Pantai Ria atau Pantai Ende, Kampung Adat Jopu, Pasar Tradisional Ende, Pantai Batu Biru, Air Terjun Murondao dan Museum Bahari Ende.
"Danau Kelimutu ini sang Fajar, Pak Soekarno juga Sang Fajar negara kita, untuk kaitannya dengan alam Danau Kelimutu yang indah ini juga bisa dilihat Fajar terbit dengan indah di Danau ini. Jadi sangat layak untuk go international, karena Danau Kelimutu sangat berstandard international," ujar Wawan.
Kemenpar diwakili langsung oleh Deputi Bidang Pengembangan Pamasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti yang akan ikut dalam acara puncak parade.
Ia menjelaskan, parade Kebangsaan ini merupakan kristalisasi kesadaran berbangsa bernegara, yang diselenggarakan oleh berbagai kalangan. Beragam kegiatan (multievent) yang berpuncak pada Upacara Pancasila pada 1 Juni mendatang, untuk mengenang paruh kehidupan Bung Karno di Ende, yang menginspirasi pokok pikiran tentang Pancasila.
"Ini harus jadi momentum kita untuk bersatu, bersama saling menghargai, jayalah pariwisata Indonesia, #JayalahPancasila," ujarnya.
Setelah menggelar renungan malam yang bersifat reflektif yang diselenggarakan di Taman Soekarno. Di Pulau Ende, pada saat yang sama, berbagai kalangan dari seluruh Indonesia juga melakukan renungan malam. Esok harinya mereka melakukan pelayaran fajar dan melakukan ritual di Danau Kelimutu.
Dirinya�juga mengatakan bahwa napak Tilas Alam Soekarno juga menjadi kegiatan yang menarik untuk dikembangkan, sebagai lawatan sejarah dan jalur wisata alam baru dengan latar keindahan alam Flores.
Kegiatan tersebut merupakan lintasan Gunung Meja ke Danau Kelimutu, lalu Karnaval Etnik Alam Terbuka, Lokakarya dan Pembelajaran, serta Prosesi Elang Rajawali yang menjadi simbol Garuda Pancasila.
Menurut Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, Parade Pesona Kebangsaan juga bagian dari upaya memperkuat atraksi sebagai bagian penting dari unsur 3 A (atraksi, amenitas, dan aksesibilitas).
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4138
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia