Resto Apung dibangun di lokasi Pelabuhan Perikanan Nusantara Muara Angke seluas 64 hektare yang merupakan salah satu sentra ekonomi masyarakat perikanan dengan produksi 150 ton per hari. Sarana dan prasarana lain juga disediakan, seperti dermaga, tempat pelelangan ikan, cold storage, pasar grosir dan pujaseri.
Rencananya, Pembangunan Resto Apung Muara Angke menggunakan anggaran kompensasi pelampauan koefisien lantai bangunan dari PT Keepland Investama sebesar Rp 59 miliar. Pihak yang menjadi pelaksana pembangunan adalah PT Astoria Perkasa Nusantara.
Menpar Arief Yahya sendiri menyampaikan bahwa soal kuliner, pemerintah memang tak ingin main-main menggarapnya. Potensinya sangat besar. Dan variannya masuk ke dalam tiga subsektor dalam industri kreatif yang memberikan sumbangan terbesar terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Kuliner ada di posisi nomor satu dengan sumbangan sebesar Rp 209 triliun atau 32,5 persen.
Karenanya, Menpar Arief Yahya paling bersemangat saat Resto Apung Muara Angke segera dibangun.
Resto Apung Muara Angke ini mendukung pengembangan Wisata Kuliner Indonesia. Saat ini yang tinggal dipikirkan adalah bagaimana mengemasnya menjadi kekuatan yang memiliki commercial value, bukan hanya cultural value. Dorong Muara Angke jadi destinasi wisata kuliner berkelas dunia, ujar Menpar Arief Yahya. (*)
Berikan Komentar
Pesisir Barat
489
Lampung Barat
492
238
12-Jul-2025
590
12-Jul-2025
257
12-Jul-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia