Antrean Kendaraan Pemudik di Pelabuhan Merak | Lampungpro.co/Dok Warga

MERAK (Lampungpro.co): Anggota Komisi V DPR RI, Sigit Sosiantomo, menyoroti kemacetan dan antrean panjang di Pelabuhan Merak-Bakauheni, selama periode mudik Lebaran 2022. Hal ini dikarenakan, minimnya armada kapal yang beroperasi.

Untuk mengatasi kemacetan di Bakauheni, Sigit meminta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan ASDP, berkoordinasi membahas kemungkinan penambahan jadwal penyeberangan. Tentunya dengan menambah armada kapal, yang melayani penyeberangan di Selat Sunda itu.

"Jumlah kapal yang dioperasikan PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak, ada 27 kapal dari 68 kapal yang siaga atau naik 17 persen dari 2019. Sementara kemarin, pemudik dengan kendaraan pribadi sudah melonjak lebih dari 42 persen," kata Sigit Sosiantomo dilansir Suara.com (jaringan media Lampungpro.co), Kamis (28/4/2022).

Dengan jumlah kapal tersebut, maka untuk bisa menyeberang akan panjang dan macet. Selain itu, hal lainnya yang perlu diantisipasi, terkait kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana, kalau terjadi letusan Gunung Anak Krakatau.

SEBELUMNYA : H-4 Lebaran Hanya Enam Kapal Beroperasi, Dermaga Eksekutif Bakauheni Antre Panjang

"BMKG sudah mengeluarkan peringatan tentang meningkatnya aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau. Ini berpotensi berdampak pada kelancaran dan keselamatan di penyeberangan Merak-Bakauheni," ujar Sigit Sosiantomo.

Sigit pun meminta masyarakat dan pemudik, untuk mewaspadai potensi bencana di malam hari akibat erupsi Anak Krakatau. Sigit menganjurkan pemudik untuk melakukan penyeberangan di siang hari

Sebelumnya diberitakan, H-4 Lebaran Idulfitri, antrean panjang dan mengular ratusan kendaraan pribadi terjadi di areal Dermaga Eksekutif Pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan, Kamis (28/4/2022) pagi. Volume kendaraan, rata-rata dipadati kendaraan pribadi ini, tidak diimbangi penambahan armada kapal.

Dari informasi yang dihimpun Lampungpro.co, hanya ada 5 hingga 6 Armada Kapal Roro perharinya yang beroperasi di Dermaga Eksekutif Pelabuhan Bakauheni. Selain itu, kepadatan juga terjadi karena keterlambatan kedatangan kapal yang menyebrang dari Pelabuhan Merak.

Editor : Febri Arianto