Kedua, homestay memperkuat karakter ke-Indonesiaan dengan arsitektur nusantara. Memgembalikan ciri khas budaya lokal dari heritage building, yang bisa memperkuat atraksi wisata di daerah.
"Di Jawa, misalnya menggunakan konsep joglo pendopo. Di Sumbar dengan begonjong. Di Sumateri Bagian Utara dengan rumah panggung Melayu dan lainnya," kata Menteri Arief.
Menpar Arief Yahya bahkan meminta ada karakter ke-Indonesiaan dari bahan bangunannya. Gunakan bambu, pohon nyiur, rotan, atau produk asli Indonesia lain yang tidak akan kesulitan mencari bahan bakunya.
Lebih eco-green, mudah dan murah maintenance-nya. "Tetapi tetap artistik dan menjadi atraksi yang kuat karena culture-nya," kata dia.
Ketiga, digitalisasi homestay desa wisata. Kemenpar memfasilitasi semua homestay dan pondok wisata untuk go digital. Free mendapatkan website developer yang sudah commerce. Free booking system dan payment engine hingga Free asistensi sampai bisa mengelola sendiri web untuk promosi.
"Saya masih siapkan aplikasi untuk buat laporan keuangan, laba rugi, neraca dan cashflow. Tiga itu sudah cukup untuk menaikkan level cara berpikir sebagai industri," kata Arief Yahya
Berikan Komentar
Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...
22741
381
18-Apr-2025
245
17-Apr-2025
263
17-Apr-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia