Kondisi jembatan Pekon Kedaung Pardasuka Pringsewu. LAMPUNGPR0.CO/SANNY

PARDASUKA (Lampungpro.co): Kepala Pekon Kedaung, Bahtarim, menyatakan  pembangunan jembatan rusak parah yang menghebohkan dunia maya, di Pekon Kedaung, Kecamatan Pardasuka, Kabupaten Pringsewu tidak terkendala masalah pembebasan lahan. Warga menunggu realisasi perbaikan.

"Sudah kita ajukan sejak tahun kemarin tapi belum juga terlaksana. Kalau untuk lahan sudah siap, tidak ada masalah," kata Bahtarim saat ditemui di kediamannya, Sabtu (6/1/2024).

Ditambahkan Bahtarim, pihaknya terus berkomunikasi dengan Dinas PUPR Pringsewu agar pembangunan jembatan tersebut bisa segera terealisasi. "Kita tinggal menunggu pelaksanaannya saja. Harapannya ya di  2024 ini," tambahnya.

Sebelumnya, Anggota Komisi III DPRD Pringsewu, Rohmansyah, mengatakan pembangunan jembatan yang rusak parah tersebut sedianya dilaksanakan pada 2023. Namun, terkendala pembebasan lahan di sekitar lokasi jembatan.

"Program untuk pembangunan jembatan tersebut, tidak ada anggaran untuk pembebasan lahan. Sehingga Dinas PUPR meminta ada penghibahan lahan di sekitar lokasi jembatan. Namun hingga tahun 2023 SK hibahnya belum ada," ujar Rohmansyah, Kamis (4/1/2024).

KLIK DAN BACA BERITA SEBELUMNYA: Warga Terpaksa Seberangi Sungai, Komisi III DPRD Pringsewu Beberkan ini Masalah Pembangunan Jembatan Rusak Kedaung Pardasuka

Sementara itu warga Kedaung yang mengaku bernama Usep menyesalkan belum terlaksana pembangunan jembatan di pekonnya. "Ini sudah rusak yang ke sekian kalinya, bukan yang pertama. Karena memang bahan yang digunakan warga itu seadanya," keluh Usep.

Usep juga menuturkan, ketika pembangunan jembatan itu tidak bisa menggunakan dana desa, seharusnya Pemda Pringsewu turun tangan. "Dinas PUPR jangan tutup mata dong. Begitu pun anggota DPRD yang dari Pardasuka, mestinya menjadi wakil kami untuk menyuarakannya. Jangan melihat kondisi masyarakat hanya saat mendekati Pemilu," tandasnya. (***)

Editor Amiruddin Sormin Laporan Sanny