Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Tarian Gandrung Sewu dan Mojang Priangan Sukseskan Penampilan Wayang Ajen di Banyuwangi
Lampungpro.co, 17-Dec-2017

1254

Share

Ki Dalang Wawan Ajen, Wayang Ajen, Banyuwangi, sunrise of java, Wayang, Wisata Budaya, Jawa Barat, Gandrung Sewu, Tarian Mojang Priangan, Menteri Pariwisata Arief Yahya

BANYUWANGI (Lampungpro.com)-Perpaduan antara kesenian dari Jawa Barat dan Jawa Timur jadi menu utama pertunjukan Wayang Ajen yang baru pertama kali tampil di Kabupaten Banyuwangi. Pertunjukan hasil kolaborasi atas dukungan Kementerian Pariwisata dan Pemda Banyuwangi ini sukses bikin heboh masyarakat Banyuwangi di Taman Blambangan, Sabtu, 16 Desember 2017.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti mengatakan, kolaborasi kesenian tradisonal dari dua daerah ini merupakan sebuah keragaman yang ada di Indonesia. Meskipun berbeda budaya tetapi memiliki misi satu yaitu melestarikan budaya yang ada. Kolaborasi itu disampaikan dalam pertunjukan dengan kemasan yang menarik perhatian penonton.

Semua dikemas dengan lakon menarik. Ini bukan sekedar pentas, tapi pesan moral yang disampaikan. Inilah esensi pertunjukan wayang. Tidak hanya sekedar kolaborasi, tetapi sebagai tontonan dan tuntunan, tontonan yang lebih menarik yang mampu mengikat penonton dengan sajian kemasan unsur-unsur pertunjukannya. Serta dalang mampu menyampaikan tema lakon dan pesan moral, kata Esthy yang didampingi Kepala Bidang Promosi Wisata Budaya Wawan Gunawan di Banyuwangi, Sabtu (16/12).

Urusan wisata budaya, kata Wawan Gunawan, Bayuwangi memang memiliki sejumlah kesenian tradisonal yang unik dan menarik. Menangkap moment itu, Wayang Ajen mengkolaborasikan antara penari Gandrung Sewu khas Banyuwangi dengan Tarian Mojang Priangan. Semuanya saling berpadu menghasilkan tarian yang spekuler.

Saling mersepon, mengisi ruh ditarian itu satu sama lain. Itulah yang namanya persahabatan budaya, membangun kebersamaan dalam format yang berbeda tetapi ujungnya satu yaitu melestarikan budaya, ujar pria yang terkenal dengan Ki Dalang Wawan Ajen.

Tidak hanya tarian, kolaborasi berlanjut kolaborasi antara lakon Cepot Dawala Gareng yang beradu lucu dengan pelawak asli dari Banyuwangi yaitu Memet dan Sri Pesek. Para penonton dibuat ngakak oleh cepot yang malam itu menggunakan udeng putih khas Banyuwangi. Ditimpali lawakan-lawakan Jawa dengan bahasa antara sunda dan osing.

Madyang rujak soto winak ikae, cepot langsung beradaptasi, bahasa Osing dari Bayuwangi dipakai cepot dan jadi lawakan yang menghibur penonton. Tidak itu saja, gagasan kreatif Menpar Arief Yahya selalu disampaikan dalam pertunjukan wayang baik berupa prolog, monolog maupun dialog wayang, kata Ki Dalang Wawan Ajen.

Kelompok wayang kebanggaan tanah air yang telah diapresiasi di 51 negara itu tidak hanya ingin menyuguhkan tampilan yang menghibur semata. Namun tetap sarat dengan nilai-nilai budaya. Konsepnya juga selalu menarik, seperti sebuah pertunjukan yang didukung juga penataan artistik panggung, keserasian tata cahaya, serta kostum yang harmonis, layaknya sebuah konser yang diminati anak muda.

Saat ini kami banyak berharap kepada penonton baru. Bagaimana menggiring anak muda yang tidak suka Wayang. Bisa melirik, merenung dan menikmati wayang, kalau anak muda sudah kena soulnya nantinya Wayang ajen ini akan mendapat tempat sendiri di anak muda millenial saat ini, ujarnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut baik digelarnya pertunjukan Wayang Ajen yang juga sebagai bagian dari promosi Pesona Indonesia. Sehingga diharapkan dapat menjadi atraksi serta meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kabupaten Banyuwangi.

Pementasan Wayang Ajen dikatakannya merupakan salah satu daya tarik budaya yang memiliki peranan penting dalam pariwisata Indonesia. Seperti diketahui bahwa ketertarikan wisatawan untuk berkunjungan ke Indonesia, khususnya wisatawan mancanegara, 60 persen dipengaruhi oleh faktor budaya.

Jadi ketika ada pertunjukan budaya yang menyentuh hati nurani masyarakat yang menjadi program Kemenpar ataupun dinas-dinas di daerah, akan menjadi daya tarik yang positif yang sangat tinggi. Sehingga berpengaruh dalam peningkatan kunjungan wisman dan wisnus, ujar Menpar Arief Yahya yang juga asli Banyuwangi itu.

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Geger Ijazah Palsu, Rismon Hasiholan Sianipar, dan...

Andai ada 10 saja media dan jurnalis yang menjadi...

2207


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved