Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Tenggelam di Johor Malaysia, Jenazah TKI Asal Panjang Bandar Lampung segera Dipulangkan
Lampungpro.co, 30-Jan-2022

Amiruddin Sormin 4277

Share

Ilustrasi pemulangan jenazah di KJRI Johor Bahru, insert foto korban. LAMPUNGPRO.CO

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Bandar Lampung segera memulangkan jenazah tenaga kerja Indonesia asal Lampung yang kapalnya tenggelam di Perairan Pulau Pisang, Pontian Besar, Negara Bagian Johor Bahru, Malaysia, Selasa (18/1/2022). Meski berstatus ilegal, Pemerintah RI tetap menanggung semua biaya pemulangan.


Informasi yang beredar di sejumlah media sosial, korban bernama Yuli Yatin binti Supardi warga Panjang, Bandar Lampung. Namun menurut Kepala BP2MI Bandar Lampung, Ahmad Salabi, pihaknya belum mendapat surat resmi dari Konsulat Jenderal RI (KJRI) Johor Bahru, Malaysia.

"Informasi ini baru kami terima tadi malam. Hari ini rencananya akan koordinasi dengan pihak keluarga,' kata Ahmad Salabi kepada Lampungpro.co, Minggu (30/1/2022).

Saat ini, kata Salabi, jenazah masih di Johor Baru, Malaysia. Rencananya pemulangan jenazah dari Johor Bahru ke Jakarta lalu ke Bandar Lampung. "Semua biaya pemulangan ditanggung pemerintah," kata Salabi.

Menurut Salabi, pihaknya mendapat beberapa informasi dan pertanyaan dari warga Panjang seputar pemulangan korban. Dia mengatakan pemulangan akan dilakukan jika sudah jelas konfirmasi dari ahli waris. "Kami akan verifikasi terlebih dahulu untuk memastikan ahli waris jenazah," kata Salabi.

Korban asal Lampung itu merupakan satu dari enam TKI ilegal tewas akibat kapal yang mereka tumpangi tenggelam. "Kapal yang membawa 13 pendatang asing tanpa izin (PATI) atau TKI ilegal ini telah menjadi saksi dari enam orang korban," ujar Badan Penegakan Maritim Malaysia (APPM) dalam pernyataan di Kuala Lumpur.

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) menyatakan, ada dua kecelakaan kapal berpenumpang WNI secara beruntun di perairan Johor, Malaysia. Menurut Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemenlu, Judha Nugraha, kecelakaan pertama terjadi pada 18 Januari 2022 pukul 10.00 waktu setempat. Judha mengatakan, kapal tersebut membawa 13 penumpang yang diduga WNI. Dari 13 orang itu, tujuh di antaranya selamat.

Judha menjelaskan, berdasarkan hasil identifikasi, WNI yang berada di kapal tersebut berasal dari Jawa Barat, Lampung, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Kepulauan Riau. "Kapal menabrak batu besar, membawa 13 penumpang diduga WNI. Tujuh orang ditemukan selamat, lima perempuan dan dua laki-laki, dan enam orang meninggal dunia, seluruhnya perempuan," kata Judha dalam jumpa pers secara virtual, Kamis (20/1/2022). (***)

Editor: Amiruddin Sormin

 

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Pilgub Lampung, Peruntungan Arinal Djunaidi Berhenti di...

Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...

1372


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved