BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Bandar Lampung segera memulangkan jenazah tenaga kerja Indonesia asal Lampung yang kapalnya tenggelam di Perairan Pulau Pisang, Pontian Besar, Negara Bagian Johor Bahru, Malaysia, Selasa (18/1/2022). Meski berstatus ilegal, Pemerintah RI tetap menanggung semua biaya pemulangan.
Informasi yang beredar di sejumlah media sosial, korban bernama Yuli Yatin binti Supardi warga Panjang, Bandar Lampung. Namun menurut Kepala BP2MI Bandar Lampung, Ahmad Salabi, pihaknya belum mendapat surat resmi dari Konsulat Jenderal RI (KJRI) Johor Bahru, Malaysia.
"Informasi ini baru kami terima tadi malam. Hari ini rencananya akan koordinasi dengan pihak keluarga,' kata Ahmad Salabi kepada Lampungpro.co, Minggu (30/1/2022).
Saat ini, kata Salabi, jenazah masih di Johor Baru, Malaysia. Rencananya pemulangan jenazah dari Johor Bahru ke Jakarta lalu ke Bandar Lampung. "Semua biaya pemulangan ditanggung pemerintah," kata Salabi.
Menurut Salabi, pihaknya mendapat beberapa informasi dan pertanyaan dari warga Panjang seputar pemulangan korban. Dia mengatakan pemulangan akan dilakukan jika sudah jelas konfirmasi dari ahli waris. "Kami akan verifikasi terlebih dahulu untuk memastikan ahli waris jenazah," kata Salabi.
Korban asal Lampung itu merupakan satu dari enam TKI ilegal tewas akibat kapal yang mereka tumpangi tenggelam. "Kapal yang membawa 13 pendatang asing tanpa izin (PATI) atau TKI ilegal ini telah menjadi saksi dari enam orang korban," ujar Badan Penegakan Maritim Malaysia (APPM) dalam pernyataan di Kuala Lumpur.
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) menyatakan, ada dua kecelakaan kapal berpenumpang WNI secara beruntun di perairan Johor, Malaysia. Menurut Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemenlu, Judha Nugraha, kecelakaan pertama terjadi pada 18 Januari 2022 pukul 10.00 waktu setempat. Judha mengatakan, kapal tersebut membawa 13 penumpang yang diduga WNI. Dari 13 orang itu, tujuh di antaranya selamat.
Judha menjelaskan, berdasarkan hasil identifikasi, WNI yang berada di kapal tersebut berasal dari Jawa Barat, Lampung, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Kepulauan Riau. "Kapal menabrak batu besar, membawa 13 penumpang diduga WNI. Tujuh orang ditemukan selamat, lima perempuan dan dua laki-laki, dan enam orang meninggal dunia, seluruhnya perempuan," kata Judha dalam jumpa pers secara virtual, Kamis (20/1/2022). (***)
Editor: Amiruddin Sormin
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
1372
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia