Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Terisi 40%, Kapal Roro Merak-Bakauheni Bertahap Ditarik ke Indonesia Timur
Lampungpro.co, 05-Jul-2017

Amiruddin Sormin 2524

Share

JAKARTA (Lampungpro.com): Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan akan mengalihkan kapal roll on-roll off (roro) yang melayani rute Pelabuhan Merak-Bakauheni ke Natuna dan Indonesia bagian timur secara bertahap. Pasalnya, tingkat okupansi kapal roro di hari biasa, hanya 40%.

Oleh karena itu saya tegas minta kualifikasi besaran kapal, kecepatan, dan usia kapal secara bertahap, akan kita alihkan ke Natuna dan Indonesia bagian timur, ujar Menhub saat menjadi pembicara pada diskusi panel bertema 'Menyukseskan Tol Maritim RoRo Service Jakarta-Surabaya' di Hotel Mandarin Oriental Jakarta, Selasa (4/7/2017).

Terkait pengoperasian kapal roro untuk mengurangi beban jalur Pantura, Menhub menyatakan hal tersebut merupakan inisiasi yang harus didorong dan didukung. "Sudah ada kapal roro trayek Tanjung Priok-Pelabuhan Panjang, Lampung, untuk mengurangi beban jalan raya dan mempersingkat waktu distribusi logistik," kata Menhub.

Selain itu, Kementerian Perhubungan mengembangkan konsep penyeberangan jarak jauh (long distance ferry) lintas Jakarta-Surabaya. Sedangkan lintas Surabaya-Lembar untuk mengurangi beban jalan raya sepanjang pantura dan pulau Bali dilayani KMP. Legundi (5.000 GT) milik PT ASDP Indonesia Ferry mulai tanggal 1 Desember 2016 dengan jadwal tiga kali keberangkatan dalam 2 minggu. Pada 12 Juli 2017 mendatang, layanan kapal RoRo Jakarta-Surabaya bertambah. Layanan tersebut dioperatori PT Jagat Zamrud Khatulistiwa.

Menhub menambahkan, perjalanan darat Jakarta-Surabaya dengan jarak 765 km untuk kendaraan (truk) barang rata-rata ditempuh selama 1,5--2 hari, sedangkan melalui laut (kapal) dapat ditempuh selama 1,2 hari (29 jam) dengan kecepatan 15 knot. Hingga kini, terdapat 12 ribu truk yang melintasi Jakarta-Surabaya sehingga menyebabkan kondisi jalan yang cepat rusak dan kemacetan. Oleh karena itu, kapal RoRo menjadi solusi atas permasalahan tersebut, kata Menhub.

Penggunaan kapal untuk angkutan logistik lebih ekonomis dibanding menggunakan jalan. Sebab sparepart, ongkos jalan tol dan solar lebih irit, serta terhindar dari pungutan liar di jalan. Menhub berharap agar ukuran kapal roro dan kecepatan kapal diatur dengan baik karena apabila kecepatannya di bawah 10 knot, tetap tidak akan kompetitif dengan jalur darat.

Menhub mengatakan sesuai pprogram Tol Laut yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo, Menhub berharap harga barang menjadi lebih murah di seluruh tanah air. Dengan laut pemerataan ekonomi akan tercapai. Menhub mengakui masih terdapat kekurangan dalam program tol laut tersebut yaitu kosongnya kapal dari Indonesia bagian timur ke barat. (PRO1)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Lampung Dipimpin Mirza-Jihan: Selamat Bertugas, "Mulai dari...

Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...

24927


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved