Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Tim Dosen Universitas Malahayati Kembangkan Minuman Sehat dari Bahan Daun Kelor, Stevia, dan Kolagen
Lampungpro.co, 09-Oct-2024

Sandy 164

Share

Dokumentasi Humas MalahayatiNews | LAMPUNGPRO.CO/Ist

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co) : Upaya menciptakan inovasi baru di bidang kesehatan, tim peneliti dari Universitas Malahayati yang terdiri dari Diah Astika Winahyu, S.Si., M.Si., Apt. Shinta Wulandari, M.Farm., Leny Marlina, dan Zherly Anticha Pertiwi melakukan penelitian yang didanai oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRTPM) Kemdikbudristek dengan nomor pendanaan 1297/D4/A1.04/2024, tanggal 20 Agustus 2024.

Penelitian ini berfokus pada pengembangan minuman fungsional yang menggabungkan kandungan daun kelor, kolagen, dan daun stevia sebagai bahan utamanya.

Minuman fungsional yang dihasilkan ini diharapkan dapat menjadi inovasi yang tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan tetapi juga memiliki cita rasa yang menarik dan mudah dikonsumsi oleh masyarakat.

Daun kelor (Moringa oleifera) dikenal sebagai tanaman herbal yang memiliki banyak khasiat dan telah lama digunakan sebagai bahan obat tradisional. Tanaman ini banyak tumbuh di Indonesia dan memiliki kandungan gizi yang sangat tinggi.

Daun kelor kaya akan senyawa fitokimia, klorofil, vitamin C, beta-karoten, serta mineral seperti kalsium dan besi. Selain itu, daun kelor juga mengandung berbagai senyawa bioaktif yang memberikan berbagai manfaat kesehatan, termasuk sebagai antioksidan, antikanker, antibakteri, antiinflamasi, dan anti diabetes.

Meski ketersediaannya cukup melimpah, pemanfaatan daun kelor dalam bentuk produk pangan atau minuman di Indonesia masih tergolong terbatas. Biasanya, daun kelor hanya diolah menjadi sayur atau minuman tradisional seperti rebusan atau jus yang tidak tahan lama.

Melalui penelitian ini, tim berusaha mengolah daun kelor menjadi produk serbuk yang lebih praktis dan tahan lama, sehingga dapat dikonsumsi sebagai minuman fungsional kapan saja.

Sebagai tambahan dalam formulasi minuman fungsional, daun stevia dipilih karena fungsinya sebagai pemanis alami yang non-tebu. Stevia dikenal memiliki tingkat kemanisan 200 hingga 300 kali lebih tinggi dibandingkan gula tebu, namun tetap aman karena bebas kalori dan tidak menimbulkan efek samping jangka panjang seperti risiko kanker atau kerusakan gigi.

Kandungan gula stevia ini sangat cocok bagi penderita diabetes, karena tidak akan meningkatkan kadar gula darah serta memiliki nilai kalori yang rendah.

Keunggulan stevia sebagai pemanis yang aman dan alami membuatnya menjadi komponen penting dalam pembuatan minuman fungsional, karena tidak hanya memberikan rasa manis yang diinginkan konsumen, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan.

Komponen lain yang digunakan dalam penelitian ini adalah kolagen, protein yang sangat penting dalam dunia biomedis, farmasi, makanan, dan kosmetik. Kolagen berperan dalam pembentukan jaringan tubuh, menjaga elastisitas kulit, serta memperkuat tulang dan jaringan tubuh lainnya.

Kolagen memiliki karakteristik yang mudah diserap oleh tubuh, memiliki sifat antigenesis rendah, biocompatible, dan biodegradable.

Dalam konteks minuman fungsional ini, kolagen juga memberikan manfaat sebagai antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas serta menjaga kesehatan kulit dan organ tubuh lainnya. Pemanfaatan kolagen dalam minuman ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi kesehatan konsumen, terutama dalam hal kecantikan dan perawatan kulit.

Minuman fungsional yang dihasilkan dari penelitian ini mengombinasikan ketiga bahan utama, yaitu daun kelor, stevia, dan kolagen, untuk menciptakan produk yang tidak hanya memiliki rasa yang enak, tetapi juga kaya akan manfaat kesehatan.

Minuman ini diformulasikan agar dapat memberikan dua fungsi utama, yaitu sebagai asupan gizi dan sebagai pemuas sensori, seperti rasa dan tekstur yang disukai konsumen.

Proses pengolahan tanaman herbal menjadi minuman fungsional memerlukan teknik formulasi yang tepat. Dalam hal ini, tim peneliti melakukan uji organoleptik untuk mengetahui tingkat kesukaan dan kelayakan produk di mata konsumen. Hasil uji ini sangat penting dalam menentukan apakah produk ini dapat diterima oleh masyarakat luas.

Minuman fungsional yang baik harus mampu memberikan asupan gizi yang seimbang dan memenuhi kebutuhan tubuh akan senyawa aktif, seperti antioksidan, yang terbukti meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Antioksidan dalam minuman ini dihasilkan dari daun kelor yang kaya akan senyawa yang mampu menangkal radikal bebas, melindungi sel-sel tubuh, dan mengurangi risiko berbagai penyakit.

Antioksidan yang terdapat dalam minuman fungsional ini memiliki berbagai manfaat kesehatan, antara lain:

1. Melindungi Sel: Antioksidan melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, yang dapat mempercepat proses penuaan dan meningkatkan risiko penyakit degeneratif.

2. Mengurangi Risiko Penyakit Jantung: Konsumsi makanan dan minuman kaya antioksidan dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung dengan mengurangi peradangan dan menjaga kesehatan pembuluh darah.

3. Mendukung Sistem Kekebalan Tubuh: Antioksidan memperkuat sistem imun tubuh, membantu melawan infeksi dan penyakit.

4. Mencegah Kanker: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa antioksidan dapat membantu mencegah beberapa jenis kanker dengan melindungi DNA dari kerusakan.

5. Meningkatkan Kesehatan Kulit: Antioksidan membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar UV dan polusi, serta memperlambat tanda-tanda penuaan seperti keriput.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan produk minuman fungsional di Indonesia. Dengan memanfaatkan bahan-bahan alami seperti daun kelor, stevia, dan kolagen, minuman ini tidak hanya menawarkan manfaat kesehatan yang besar, tetapi juga diharapkan dapat diterima luas oleh konsumen.

Melalui pendanaan dari DRTPM Kemdikbudristek, penelitian ini juga diharapkan dapat mendorong pengembangan lebih lanjut di industri pangan fungsional di Indonesia, serta meningkatkan pemanfaatan tanaman lokal seperti kelor dan stevia sebagai bahan pangan yang memiliki nilai tambah.

Inovasi ini merupakan langkah penting menuju terciptanya produk minuman sehat yang tidak hanya fungsional tetapi juga mendukung pola hidup sehat masyarakat. (***)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Eva Dwiana Lanjut, Banjir Bandar Lampung Bakal...

Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...

4276


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved