BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Institut Teknologi Sumatera (Itera) membina perajin keripik di Jalan Pagar Alam (Gang PU), Segelamider, Bandar Lampung, di bidang sanitasi, keamanan pangan, dan daya saing. Program yang berlangsung sejak 27 November ini, menargetkan perajin lebih menjaga sanitasi dalam melakukan pengolahan pangan.
"Sanitasi ini dimulai dari ruang bahan baku, ruang produksi, pengemasan, penyimpanan dan tempat pembuangan hasil pengolahan atau limbah. Begitu juga keamanan bagi pekerja untuk menggunakan alat pelindung diri karena dengan menjaga kebersihan tempat, orang, bahan, alat dan kemasan dapat menjamin keamanan pangan sehingga menjamin keselamatan konsumen sebagai pengguna akhir," kata Dosen Program Studi Teknologi Industri Pertanian, Hendra Saputra, Selasa (3/12/2019).
Kegiatan ini melibatkan tiga mahasiswa yakni Heras Bella Savhira, Muhammad Iqbal, dan Reja Putra Siringoringo. Materi kuliah yang diterapkan yakni mikrobiologi agroindustry. "Mata kuliah ini sangat penting karena banyak produk pangan mudah terkontaminasi dengan mikroba seperti bakteri dan jamur. Oleh karena itu, jika sanitasi pengolahan diterapkan, dapat memperpanjang umur simpan produk keripik pisang atau sejenis sehingga bertahan lebih lama" kata Hendra.
Sebagai produk khas Lampung, keripik pisang perlu perlakuan yang baik agar tahan lama, sehingga keamanan dan kualitas produk terjaga. Hal ini, kata Hendra, perlu diperhatikan karena produk keripik oleh-oleh ini dikonsumsi lokal dan luar daerah.
"Keamanan produk pangan harus diperhatikan, terutama penggunaan bahan kimia atau sintetis yang dicampurkan ke produk pangan. Kami mengajak perajin keripik pisang lebih selektif menggunakan perasa dan pewarna makanan, karena sangat banyak bahan tambahan makanan yang masih ilegal beredar di pasar yang tidak dapat dipertanggungjawabkan risiko penggunaanya. Kami memberikan pemahaman perajn keripik pisang dalam melihat atau mengenal komposisi bahan tambahan makanan yang dicampur pada keripik pisang," kata Hendra.
Selain itu, juga memeragakan penggunaan alat pelindung diri seperti penutup kepala, masker, dan sarung tangan. Kemudian, pencucian tangan sebelum dan sesudah bekerja. Mahasiswa menjelaskan penggunaan penutup kepala sangat penting agar rambut pekerja dapat terlindungi dari kotoran dan meminimalkan masuknya rambut pada keripik pisang.
Di akhir pengabdian, mahasiswa dari Program Studi Teknologi Industri Pertanian ini membagikan alat dan bahan tersebut agar dapat digunakan oleh pihak ukm keripik pisang untuk meningkatkan keamanan pekerja dan produk pangan. "Menggunakan masker juga tidak kalah penting untuk menjaga kesehatan pekerja untuk tidak menghirup asap penggorengan di ruang produksi yang berjalan dalam waktu yang cukup lama. Sarung tangan berfungsi agar menghindari bakteri yang masih menempel di tangan setelah memegang sesuatu bukan produk sehingga produk aman dan dapat terjaga kebersihanya," kata dia. (PRO1)
Berikan Komentar
Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...
317
Lampung Selatan
25516
Humaniora
3358
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia