YOGYA (Lampungpro.com)-Usai melaksanakan Pagelaran Seni dengan judul Tun Sri Lanang Sejarah Perekat Dua Bangsa, 20 Juli 2017 lalu di Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata RI Balairung Soesila Soedarman. Tim Pengembangan Pendidikan Promosi Pariwisata dan Kebudayaan Nusantara (P3PKN) provinsi Nangro Aceh Darussalam terus bergerak cepat dengan merancang agenda promosi lanjutan.
Ketua Panitia Pagelaran Seni yang sekaligus Ketua P3PKN Ridwan MD menegaskan pihaknya telah mempersiapkan kegiatan Promosi Pariwisata dan Kebudayaan Aceh di Bali dengan judul Pesona Aceh di Bali 2018. "Promosi ini akan digelar selama tiga hari pada April 2018 di Discovery Mall Bali," ujar Ridwan MD, Senin (31/7) di Yogya.
Ridwan memaparkan, pada kegiatan promosi di Bali tersebut akan digelar Pameran Potensi Aceh, Kuliner Aceh, Pentas Seni Budaya Aceh, Lomba dan Workshop Batik Motif Aceh serta Talkshow Sejarah Aceh.
Semua ini menindaklanjuti masukan-masukan saat acara di Gedung Sapta Pesona, 20/7, lalu. Sebelum pentas monolog teatrikal, berlangsung talkshow interaktif dengan tema Masa Lalu adalah Aset Masa Depan. Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuty M.Si dalam sambutannya saat membuka talkshow mengharapkan event promosi wisata dan kebudayaan Aceh bisa dilaksanakan di luar daerah Aceh seperti Bali, Jogja, Lombok hingga ke mancanegara.
Promosi Pesona Aceh di Bali 2018, menurut Ridwan, merupakan langkah aktif P3PKN yang sejalan dengan masukan Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara tersebut. Oleh karena itu, diharapkan seluruh kabupaten atau kota di Aceh yang berjumlah 23 dapat berperan aktif dalam kegiatan promosi ini.
Selain itu, P3PKN juga menyiapkan road show pagelaran seni dan sejarah Aceh di beberapa kota rumpun Melayu dan kota dengan karakteristik yang sama dengan Aceh. Kota-kota tersebut adalah Pontianak, Riau, Padang dan Lombok. Roadshow ini dimulai pada Februari 2018.
Sejarah Aceh yang dikemas dalam monolog teatrikal seperti yang dimainkan di Gedung Sapta Pesona Kemenpar dimainkan oleh Sanggar Rampoe UGM dan Gita Seurune. Judul "Tun Sri Lanang Sejarah Perekat Dua Bangsa" diambil karena peran penting Tun Sri Lanang dalam sejarah Aceh.
Tun Sri Lanang adalah salah satu raja di Aceh tepatnya di Samalanga, Bireun pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda yang berasal dari Pahang, Malaysia. Pada tahun 1613 setelah Sultan Iskandar Muda merebut Malaka dari Portugis, seluruh bangsawan Pahang dan rakyatnya dibawa ke Samalanga, Aceh.
Berikan Komentar
Pariwisata memang butuh ikon, tapi tak harus menimbulkan keriuhan...
3248
EKBIS
9452
Tulang Bawang
7036
Lampung Tengah
4621
Lampung Selatan
4273
127
13-May-2025
271
13-May-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia