Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

UIN Raden Intan Lampung Siap Terapkan Kurikulum Berbasis Cinta Untuk Generasi Masa Depan
Lampungpro.co, 11-Sep-2025

Febri 355

Share

UIN Raden Intan Lampung Saat Sosialisasikan Mutu Pendidikan Islam | Lampungpro.co/Dok UIN

KOTABUMI (Lampungpro.co): Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung melalui Fakultas Tarbiyah dan Keguruan bekerja sama dengan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kementerian Agama RI mensosialisasikan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) di Gedung Pusiban, Kotabumi Selatan, Lampung Utara, Selasa (9/9/2025).

Direktur KSKK Madrasah Ditjen Pendis, Prof. Dr. Hj. Nyayu Khodijah, S.Ag., M.Si., memaparkan pentingnya Kurikulum Berbasis Cinta (KBC), sebagai bagian dari upaya membentuk karakter generasi masa depan. Hal ini disampaikan langsung pada sosialisasi tersebut.

"KBC merupakan gagasan yang lahir dari kegelisahan Menteri Agama atas dua persoalan besar bangsa saat ini, yakni krisis kemanusiaan dan kerusakan lingkungan," kata Prof. Nyayu Khodijah.

Menurut Prof. Nyayu, krisis kemanusiaan menjadi perhatian serius karena nilai-nilai kemanusiaan mulai terkikis. Ia mencontohkan konflik, diskriminasi, hingga kasus kekerasan dan perundungan yang bahkan terjadi di tingkat madrasah, di mana kondisi tersebut bisa menjadi sumber keresahan Menteri Agama.

"KBC ini genuine dari Menteri Agama sebagai harapan bagi generasi muda, khususnya siswa madrasah. Harapannya pada 2045, mereka bisa menjadi pemimpin masa depan yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga cerdas sosial dan emosional," ujar Prof. Nyayu Khotdijah

Selain itu, kerusakan lingkungan yang terjadi di berbagai daerah juga menjadi latar belakang penting lahirnya KBC, di mana bencana alam yang semakin sering terjadi sebagian besar disebabkan oleh ulah manusia yang kehilangan rasa cinta dan empati terhadap alam, karena tidak ada nilai cinta di dalam hati, manusia tak lagi memandang alam dan sesama makhluk hidup dengan kasih sayang.

Dalam paparannya, Prof. Nyayu menekankan inti ajaran agama adalah cinta. Ia mengutip makna mendasar dari Al-Qur’an. Al-Fatihah diperas menjadi Bismillahirrahmanirrahim, dan jika diperas lagi intinya adalah Ar-Rahman, yakni cinta dan kasih sayang.

Selain itu, guru agama juga memiliki peran besar dalam menanamkan nilai cinta ini agar pembelajaran tidak hanya sekadar indoktrinasi, tetapi juga membentuk karakter religius.

1 2 3

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Bro, Pelajaran Apa yang Kau Petik dari...

Para kepala daerah di Lampung punya kesempatan untuk membuktikan...

14878


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved