KBC tidak dimaksudkan mengganti kurikulum nasional, melainkan mengisi ruang kosong dalam aspek emosional. Guru yang baik adalah yang memperlakukan peserta didik layaknya anaknya sendiri, penuh empati, toleran, inklusif, dan penuh kasih sayang.
Indikator keberhasilan KBC bukan diukur dari nilai akademik, melainkan dari tiga ciri utama, yaitu terwujudnya madrasah ramah lingkungan, madrasah ramah anak, serta terciptanya kesejahteraan siswa, baik secara mental maupun spiritual.
Sementara itu, Wakil Rektor III UIN Raden Intan Lampung, Prof. Dr. Idrus Ruslan, M.Ag menyambut baik hadirnya KBC sebagai bagian dari upaya menyiapkan pemimpin masa depan. UIN Raden Intan Lampung siap menerapkan KBC ini.
Prof. Idrus menekankan keberagaman etnis, budaya, dan agama adalah ciptaan yang Maha Kuasa yang harus dihargai. Melalui KBC, diharapkan bisa lahir generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki empati dan kepedulian terhadap sesama, sekalipun berbeda latar belakang.
Sosialisasi KBC ini juga menghadirkan Tim Pengembangan Kurikulum Berbasis Cinta dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Prof. Dr. Rudi Susilana, M.Si., dan Dr. Rusman, M.Pd., sebagai narasumber. Kegiatan diikuti oleh 250 guru madrasah dan pondok pesantren dari Lampung Utara. (***)
Editor : Febri Arianto
Berikan Komentar
Para kepala daerah di Lampung punya kesempatan untuk membuktikan...
14877
EKBIS
830
Humaniora
734
323
11-Sep-2025
340
11-Sep-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia